BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Aliansi Pemuda dan Masyarakat Tani melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan, Kamis (24/11/2022).
Aksi unjuk rasa itu dilakukan untuk menyikapi minimnya ketersediaan pupuk bersubsidi di Bangkalan. Padahal, saat ini di Bangkalan sudah memasuki musim tanam.
Koordinator Aksi, M Kholilurrahman mengatakan, permasalahan tersebut sangat merugikan masyarakat. Sebab masyrakat akan mengalami kegagalan bercocok tanam.
“Kalau pertanian masyarakat gagal, lantas apa yang mau mereka makan? Karena bertani merupakan mata pencaharian utama masyarakat untuk bekal hidup selama satu tahun kedepannya,” ujarnya saat berorasi.
Untuk itu, massa aksi membawa sejumlah tuntutan dalam aksi demontrasi tersebut, antara lain:
- Menyelesaikan persoalan Keterbatasan/kelangkaan pupuk di Masyarakat baik yang subsidi atau pun non subsidi.
- Mengoptimalkan Realisasi Program Kartani
- Menerapkan E-RDKK secra transparan sehingga dapat diakses oleh publik
- Penyuluh dan Poktan harus melakukan Sosialisasi terhadap masyarakat secara inten terutama di tengah optimalisasi penerapan Kartu Tani
- Membuat kois disetiap desa agar terjangkau diakses oleh masyarakat
- Apabila tuntutan kami tidak diindahkan selama 7×24 jam, maka kami akan datang kembali dengan masa aksi yang jauh lebih banyak.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian Bangkalan, Puguh Santoso mengungkapkan, secara umum pihaknya setuju dengan semua tuntutan tersebut. Sebab menurutnya, jika tuntutan tersebut terealisasi, maka akan mempermudah masyarakat mengakses pupuk.
“Kami sangat setuju dengan permintaan masyarakat, karena itu akan memudahkan masyarakat. Akan kami tindaklanjuti,” katanya.
Terkait realisasi kartu tani, Puguh mengatakan, pihaknya akan mendiskusikan kembali dengan pihak Bank BNI selaku penyedia. Sementara untuk pembentukan kios di setiap desa, dia berharap pihak distributor bisa merealisasikan hal tersebut.
“Kami akan tindak lanjuti, untuk yang lain-lain kami setuju,” ucapnya. (Moh Iksan/Hasin)