SURABAYA – Lingkarjatim.com,- Sebagian rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan saat terjadi kericuhan diduga dihapus. Untuk memastikan hal itu, polisi akan meminta keterangan dari ahli IT, untuk menelusuri potongan rekamanan yang hilang tersebut.
“Dari rapat bersama TGIPF (Tim Gabungan Independen Pencari Fakta) semua masih didalami, nanti ada ahli yang sampaikan termasuk pihak ketiga yang pasang CCTV di Stadion Kanjuruhan,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, di Mapolda Jatim, Kamis, 20 Oktober 2022.
Dedi menyampaikan, rekomendasi untuk melibatkan ahli IT ialah dari anggota TGIPF, Armed Wijaya. “Kesepakatan rapat hari ini gitu. Arahan dari Pak Armed untuk minta keterangan saksi ahli IT dan dari pihak yang pasang CCTV,” katanya.
Terkait dugaan rekaman CCTV yang terhapus, Dedi tidak mau membeberkan lebih rinci. Nantinya akan disampaikan langsung oleh ahli yang berkompeten. “Ahli yang sampaikan secara kompeten biar sampaikan,” ujarnya.
Sebelumnya, TGIPF menemukan kejanggalan pada CCTV yang merekam sudut-sudut tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Rekaman CCTV di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan tiba-tiba hilang, diduga dihapus selama 3 jam lebih.
Dalam temuan TGIPF itu, pergerakan awal rangkaian Barakuda yang akan melakukan evakuasi tim Persebaya dapat terekam melalui CCTV yang berada di lobi utama dan area parkir Stadion Kanjuruhan itu.
“Tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22.21.30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit, dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik, kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit,” begitu bunyi temuan TGIPF, dikutip dari Tugu Malang – 1001.
“Hilangnya durasi rekaman CCTV menyulitkan atau menghambat tugas tim TGIPF untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi dan sedang diupayakan untuk meminta rekaman lengkap ke Mabes Polri,” imbuhnya. (Amal/Hasin)