Jakarta – Lingkarjatim.com,- Merespon insiden kericuhan pertandingan sepak bola antara Persebaya dan Arema FC yang menewaskan ratusan orang termasuk juga petugas kepolisian, Sabtu (01/09/22) kemaren di stadion Kanjuruhan Malang , Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita yang mendalam.
Jokowi juga memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa agar menyiapkan pelayanan kesehatan terbaik untuk para korban.
“Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus layanan medis bagi korban yang sedang di rumah sakit agar segera mendapatkan pelayanan terbaik,” kata Jokowi dalam keterangan pers di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Tidak hanya itu, Jokowi juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara penyelenggaraan Liga 1 sampai adanya evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan.
“Untuk itu, saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu, praktisi kesehatan olahraga juga menyoroti standarisasi penanganan insiden dalam pertandingan tersebut. Proses penyelenggaraan dan penanganan dalam insiden sepakbola harus mengikuti standar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
“One case is too many gitu, sehingga menurut saya perlu dievaluasi. Apakah penyelenggara pertandingannya sudah sesuai dengan ketentuan yang disampaikan oleh FIFA? Dan itu tentu saja perlu dievaluasi dan juga proses penyelenggaraanya,” kata dr Antonius Andi Kurniawan SpKO, seperti yang telah ditulis sebelumnya oleh detikcom.
Ia menambahkan, ketika terbukti sebuah pertandingan belum sesuai standar internasional, seharusnya izin tidak diberikan kepada penyelenggara.
“Sebuah event olahraga mau itu sepakbola atau olahraga lain ada memiliki standar internasional. Ini harus diikuti karena terkait keamanan pihak yang terlibat baik pemain, petugas, hingga penonton. Terutama petugas kesehatan dan keamanan, baik jumlah dan skillnya harus diperhatikan,” pungkasnya. (*)