Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Anggota komisi E, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Mathur Husiari melakukan kunjungan ke Badan Perlindungan Pekerja Mingran Indonesia (BP2MI) Batam, Senin (29/08/22).
Kunjungan tersebut dalam rangka menindak lanjuti informasi bahwa terdapat 5 orang warga Jawa Timur yang ditahan karena diduga akan masuk ke Malaysia melalui jalur ilegal.
“Mereka di Grebeg setelah yang menampung mereka di Batam ditangkap petugas. Lima orang ini, 3 orang dengan inisial M, AR dan S dari Bangkakan, 1 orang inisial I dari Pamekasan, sedangkan 1 orang inisial MTH dari Probolinggo,” ucapnya.
Menurut informasi dari para korban bahwa mereka berangkat dengan mengurus paspor melalui jasa calo atau yang biasa dikenal dengan sebutan tekong.
Mereka rata-rata mengeluarkan biaya 10 juta per orang dengan iming-iming masuk ke negara Malaysia dengan aman.
Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya diketahui petugas imigrasi dan ditangkap lalu dipulangkan.
“Mereka Lima orang ini tidak boleh masuk Malaysia dan harus dipulangkan ke masing-masing Kabupaten,” ucapnya lagi.
Namun menurut Mathur Pihak BP2MI sudah kehabisan anggaran, saking banyaknya yang tetangkap dan harus dipulangkan.
“Alhamdulillah kami sepakat urunan spontanitas dari Komisi E, Kadisnakertran Jatim dan perwakilan OPD lainnya Dibantu juga oleh Syafiudin Asmoro, Mahfud, Hasani Zubair, Imron Amin, Abdul Halim DPRD Jatim, Muhammad Fahad Ketua DPRD Bangkalan,” lanjut Mathur merinci aksi spontanitas dari berbagai tokoh dan pejabat untuk melakukan urunan biaya pemulangan imigran yang diketahui tidak resmi tersebut.
Mathur mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kekompakan para tokoh dari Madura tersebut.
“Penting untuk kita sampaikan agar pencari kerja dari Madura khususnya Bangkalan harus menggunakan jalur resmi melalui pemkab Bangkalan cq Disnaker. Jaminan dan kepastian bekerja termasuk perlindungannya jelas. Bukan kerja serabutan yang tinggal di penampungan dengan resiko dikejar-kejar Polisi Malaysia,” tuturnya berharap pekerja migran madura bisa patuh aturan sehingga aman.
“Ayo kawan Madura Migrant Care (MMC) kita edukasi saudara kita di Madura,” pungkasnya penuh semangat. (Hasin)