SAMPANG, Lingkarjatim.com – Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sampang H. Abdul Wasik beberkan penyebab merosotnya peringkat terendah di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur ke VIII. Klasemen terendah itu, salah satunya dipicu dengan ketersediaan anggaran.
Anggaran KONI Sampang yang bersumber dari APBD itu dalam satu tahun berkutat di angka Rp 1,7 miliar. Sedangkan pengajuan di angka Rp 7 miliar. Namun, realisasi anggaran yang terbilang jauh dari kata cukup itu tetap digunakan semaksimal mungkin.
“Keterbatasan anggaran itu juga menjadi hambatan dalam mengahadapi Porprov, namun kami tetap memaksimalkan dana yang ada, bahkan banyak pengurus dan pendamping yang merelakan tunjangannya untuk Porprov,” ujar H. Abdul Wasik Ketua KONI Sampang, Rabu (6/7/2022).
Menurut H. Wasik, anggaran Rp 1,7 miliar itu dibagi ke 23 cabor, dana yang didapat masing-masin cabor jumlahnya tidak sama. Namun, yang jelas anggaran Rp 1,7 miliar 80 persen di serap oleh Cabor. Adapun 20 persen untuk kebutuhan kesekretariatan KONI, gaji karyawan dan tunjangan monitoring.
“Hasil evaluasi, kita akan terus mempersiapkan atlet, dan ada MOU antara KONI dan Cabor. Konsepnya Cabor mempersiapkan atlet yang berpotensi untuk diberikan pembinaan secara serius, bahkan akan ada pagu anggaran khusus pembiyaan atlet proyeksi Porprov nantinya,” imbuhnya.