SAMPANG, Lingkarjatim.com – Buntut dari kasus penyelundupan pupuk subsidi, puluhan petani dari berbagai kecamatan yang didampingi aktivis LSM Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) dan Madura Development Watch (MDW) Sampang mendatangi aula kantor pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Selasa (7/6/2022).
Kedatangan mereka untuk menyampaikan keluh kesah dalam penyaluran dan kelangkaan pupuk subsidi, terlebih narak tempuh untuk melakukan penebusan pupuk di kios-kios aksesnya jauh hingga puluhan kilo. Kondisi itu, dinilai menambahkan beban para petani.
Sekretaris Jaka Jatim Sampang, Moh. Hakim menyampaikan, mendampingi kelompok tani (Poktan) dan perwakilan para petani mendatangi Pemkab Sampang itu untuk memberikan ruang agar mereka bisa bertemu dan menyampaikan keluh kesah secara langsung kepada pihak-pihak yang bersangkutan. Sebab, selama ini petani masih merasa kesulitan dalam melakukan penebusan pupuk subsidi, karena jarak tempuh untuk melakukan penebusan pupuk di kios aksesnya terlalu jauh.
Menurutnya, kondisi itu berpotensi terjadi penyimpangan, terlebih tidak ada pengawasan yang ketat. Buktinya, pada (23/3/22) petugas kepolisian Polres Magetan mengamankan satu truk asal Sampang bermuatan pupuk subsidi jenis ZA sekitar 8-9 ton. Kemudian di tahun yang sama, yakni pada (12/4/22) ada 2 truk bermuatan sekitar 17 ton pupuk subsidi berhasil diamankan oleh jajaran Polres Sampang.
“Mereka petani (red) berharap ada perhatian dari pemerintah, karena ketersediaan pupuk subsidi di Sampang yang katanya paling banyak alokasinya dari 4 kabupaten yang ada di Pulau Madura tetap terjadi kelangkaan, lain lagi terkait lokasi kios yang aksesnya terlalu jauh,” tuturnya.
“Jadi kita sifatnya hanya mendampingi agar mereka langsung menyampaikan aspirasinya ke pihak pemerintah,” timpalnya.