SAMPANG, Lingkarjatim.com – Langkanya ketersediaan minyak goreng (Migor) curah di pasaran sangat berdampak pada aktivitas masyarakat, khususnya di Kabupaten Sampang.
Pasalnya, warga rala melakukan antrian sampai 5 jam lebih tidak lain hanya bertujuan untuk membeli minyak goreng. Namun, sayangnya meski lama mengantri tidak dijamin pulang dengan mambawa minyak goreng.
Seperti yang dialami Susyanti (50), warga asli Sampang yang mengaku antri minyak goreng sejak subuh di agen sebelah timur Pasar Sirumangunan Sampang. Saat itu, antrian sudah ada, namun hingga antrian ditutup, dirinya tidak mendapatkan minyak goreng.
Kata Susyanti, untuk melakukan antrian minyak sudah mengikuti aturan pemilik toko atau agen. Yakni dengan syarat menyetor fotocopy KTP untuk dipanggil satu persatu. Namun, sampai antrian ditutup dirinya tak kunjung dipanggil, padahal ia sudah mengantri lebih dari 5 jam.
“Sejak masih petang saya ada disini untuk dapat minyak goreng yang harganya masih murah, dan saya sudah nyetor fotocopy KTP untuk membeli minyak, tetapi sampai ditutup tidak dipanggil,” tuturnya, Selasa (5/4/2022).
Selain itu ia menyampaikan, yang datang ke lokasi antrian ada yang dari luar Sampang. Seperti dari Pamekasan, bahkan Surabaya. Sementara, warga Sampang banyak yang tidak sempat membeli migor. Sebab, antrian dihentikan dan ditutup oleh pemilik toko.
Kemudian, karena di hari pertama gagal mendapatkan migor, maka kembali ke hari berikutnya. Namun sayangnya, dua hari antri tapi belum mendapatkan minyak goreng curah.
“Selama dua hari saya sudah setor KTP, tapi belum dipanggil sama sekali sampai antrian ditutup, jadi saya kecewa saja,” imbuhnya.