SAMPANG, Lingkarjatim.com – Insiden kaburnya Nawedi, salah satu tahanan Narkoba asal Kecamatan Sokobenah di Rutan Kelas IIB Kabuaten Sampang pada Senin (14/2/2022) lalu menuai respon dari berbagai elemen, salah satunya dari aktivis ketua Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) Koorda Sampang, Busiri.
Menurutnya kinerja kepala rutan kelas IIB Sampang perlu dipertanyakan, Sebab selain dianggap lalai dalam melaksanakan tugas sehingga menyebabkan tahanan berhasil kabur, Sampai saat ini Kepala Rutan juga belum mampu menangkap dan mengembalikan Nawedi ke tahanan.
“Etos kerja Rutan Sampang ini perlu dipertanyakan, karena satu tahanan yang kebur beberapa waktu lalu belum berhasil ditangkap,” ucapnya dengan nada kecewa, Rabu (9/3/2022).
Busiri juga menyayangkan statemen Kepala Rutan yang mengatakan bahwa untuk mengatahui secara pasti kronologi kaburnya Nawedi masih menunggu pengakuan dari Nawedi langsung.
Padahal menurut Busiri tidak mungkin Nawedi mau jujur dan mengakui perbuatannya.
“Kaburnya satu tahanan ini merupakan bentuk lemahnya penjagaan dari Rutan. Jika CCTV tidak bisa menjangkau secara luas maka seharusnya memperketat penjagaan di semua sudut, dan ini juga berkaitan dengan etos kerja pihak rutan itu sendiri. Jadi, kami menilai bahwa tidak ada upaya dari rutan Sampang untuk mencari tahu kejelasan kronologinya,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, bahkan Busiri juga mempertanyakan statemen kepala rutan yang menyatakan sudah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan pemburuan Nawedi.
“Hingga sekarang belum ada informasi lenjutan terkait tahanan itu, katanya sudah ada bantuan dari berbagai pihak. Jadi kalau seperti ini terkesan kerjasama yang dibuat-buat,” tandasnya.