SAMPANG, Lingkarjatim.com – Jelang pelaksanaan baiat terhadap aliran Syiah Ali Murtadho alias Tajul Muluk tanggal 5 November mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang dipastikan akan melibatkan sejumlah ulama di Madura.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sampang, Yuliadi Setiawan usai rapat koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang di Aula Pemkab setempat. Disepakati bahwa prosesi pelaksanaan baiat terhadap ratusan penganut aliran Tajul Muluk melibatkan sejumlah ulama di Madura.
“Teknisnya dari Kemenag Sampang, yang jelas sejumlah ulama di Madura dilibatkan, termasuk sudah dipersiapkan juga saksi dari tokoh agama dan unsur pemerintah,” katanya.
Dikatakannya, jumlah pengikut aliran Syiah Tajul Muluk yang terdaftar dalam prosesi pembaiatan berjumlah 287 orang, namun demikian pihaknya mengaku jumlah tersebut besar kemungkinan bertambah, pasalnya ada beberapa pengikut lainnya berhalangan hadir saat verifikasi terakhir.
“Jumlah ini bisa saja bertambah, yang jelas petugas dan panitia pelaksana kegiatan terus melakukan pendataan manakala ada tambahan,” tambahnya.
Ditempat yang sama. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sampang AKBP Abdul Hafidz menurunkan sekitar 425 personel keamanan dalam pelaksanaan kegiatan baiat terhadap ratusan penganut aliran Syiah Ali Murtadho atau Tajul Muluk yang diungsikan di Rusun Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo.
Dikatakannya, selain 425 personel dari internal Polres Sampang, pihaknya juga mengaku telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak Komando Distrik Militer (Kodim) 0828 Kabupaten Sampang dan pihak keamanan lainnya.
“Selain 425 personel dari internal, kami (Polres, red) juga disiapkan sekitar 100 personel dari TNI,” katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengatakan telah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian yang dijadikan rute perlintasan dari lokasi pengungsian di Rusun Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo hingga sampai ke lokasi pembaiatan di Pendopo Agung Bupati Sampang.
“Jadi pola pengamanan nanti setiap daerah yang dilintasi akan dilakukan pengamanan dari Polres setempat, dan ini terus disiagakan hingga kembali lagi ke lokasi pengungsian,” tambahnya.
“Bahkan untuk lokasi prosesi pembaiatan, ada pengamanan khusus secara berlapis dari Brimob,” timpalnya. (Abdul Wahed)