Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA ยท 26 Jun 2020 15:43 WIB ยท

?????? ???? : ?????? ??????? ????? ????? ??????? ??????? ???????? ???????? ????? ?????? ?????????


?????? ???? : ?????? ??????? ????? ????? ??????? ??????? ???????? ???????? ????? ?????? ????????? Perbesar

BANGKALAN, Lingkarjtim.com – Beberapa mahasiswa mengalami cidera dan harus dilarikan ke rumah sakit, setelah insiden pemukulan yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian kepada mahasiswa kemarin di kantor Bupati Pamekasan (Kamis 25/6).

Aktivis PMII Cabang Pamekasan menggelar aksi demonstrasi menuntut agar pemerintah menutup penambangan ilegal yang terjadi di sejumlah tempat. Selain melanggar undang-undang, illegal mining tersebut juga merusak ekosistem lingkungan.

Kronologi kejadian dimulai saat mahasiswa bergantian melakukan orasi meminta Bapak Badrut Tamam selaku Bupati Pamekasan menemui peserta aksi. Demonstran berusaha masuk ke dalam area pendopo agar aspirasinya tersampaikan secara langsung, aksi itu dilarang oleh aparat kepolisian dan terjadilah aksi saling-dorong antara mahasiswa vs. aparat. Namun, bupati yang sekaligus anggota IKA PMII Jawa Timur itu tidak menemui mereka dengan alasan sedang ada kegiatan di luar. Di tengah aksi dorong-mendorong itulah insiden pemukulan terhadap mahasiswa terjadi.

Masykur Hasyim, S.Pd.I, MM mantan Ketua Cabang PMII Bangkalan (2008-2009), mengecam keras insiden pemukulan itu. Menurutnya, dukungan yang dilakukan sahabat PMII, mahasiswa atau masyarakat, baik dalam ekspresi kekecewaan dalam bentuk tulisan atau aksi solidaritas tidaklah cukup. Secara tegas, deklarator PMII di STIT Al-Ibrohimy Bangkalan itu menyatakan:

  1. Mengecam keras tindakan represif salah satu oknum polres Pamekasan.
  2. Usut tuntas pelaku, karena penyampaian pendapat merupakan hak fundamental yang dilindungi oleh konstitusi. Dia sangat menyayangkan sikap oknum aparat Polres Pamekasan yang menyebabkan mahasiswa itu cidera serius.
  3. PKC dan IKA PMII Jawa Timur harus turun lapangan melakukan langkah-langkah konkrit terkait insiden tersebut.

Ketika tanggung jawab moral dan masa depan bangsa dibebankan pada pundak mahasiswa, sebagai watchdog dari berlangsungnya sistem kepemerintahan yang adil dan mengutamakan kesejahteraan rakyat dilukai, maka serempak, mahasiswa harus bangkit memperjuangkan apa yang sudah menjadi tanggungjawabnya.

Mahasiswa, khususnya sahabat PMII tidak boleh hanya aktif menyuarakan insiden yang terjadi di Kantor Bupati Pamekasan kemarin itu saja. Ingat bahwa masalah penambangan liar yang menjadi Grand Issue jangan sampai tertutupi oleh viralnya pemberitaan insiden yang menimpa mahasiswa. (*)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Upacara Hardikans, Disdik Sampang Mengajak Semua Elemen untuk Mewujudkan Mutu Pendidikan yang Lebih Baik

4 May 2024 - 13:29 WIB

Tarif Harga Dasar Air Tanah di Sampang Naik yang Awalnya 350 Sekarang 3000 Per Kubik, Ternyata Ini Penyebabnya

4 May 2024 - 07:24 WIB

Bermodal Kedekatan dengan Gus Halim Iskandar, Mas Umam Percaya Diri Akan Mendapatkan Rekom Calon Wabup Sidoarjo

3 May 2024 - 22:33 WIB

Mantan Bupati Probolinggo Kembali Tersandung Kasus, Kali Ini Diduga Menerima Gratifikasi dan Pencucian Uang

2 May 2024 - 18:00 WIB

7 Kali Berturut-turut Raih WTP dari BPK, Pj Bupati: Semoga Menjadi Motivasi

2 May 2024 - 17:56 WIB

Beda Keterangan Pj Bupati dan Plt Kepala Disdag Bangkalan, Pedagang Pasar Ancam Demo Besar-besaran

2 May 2024 - 15:04 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA