BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamrabu Bangkalan mendapatkan bantuan alat swab/PCR dari pemerintah Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Namun hingga saat ini, alat itu belum bisa dioperasikan lantaran masih membutuhkan tambahan alat kelengkapan dan tenaga teknis pengoperasian alat swab itu.
Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, dr. Nunuk Kristiani menyampaikan, pihaknya membutuhkan dana Rp 800 juta untuk melengkapi alat swab PCR itu agar bisa dioperasikan.
“Jadi alat yang baru ini masih perlu penambahan-penambahan kelengkapannya untuk bisa dioperasikan. Untuk kelengkapan itu kita butuh dana Rp 800 juta,” ujar dia usai rapat dengan komisi D DPRD Bangkalan, Selasa (23/06).
Untuk tenaga teknis pengoperasian alat swab PCR itu, Nunuk mengatakan, pihaknya sudah mengirim beberapa analisnya untuk mengikuti pelatihan ke Surabaya.
“Karena kita tidak punya SDM untuk pengoperasian alat baru itu, maka harus pelatihan dulu agar bisa mengoperasikan dengan baik dan cepat,” kata dia.
Nunuk menargetkan, pengoperasian alat swab itu paling lambat satu bulan ke depan, namun pihaknya akan mengusahakan alat itu bisa dioperasikan dalam waktu dekat.
“Kita usahakan dua minggu lagi bisa kita operasikan, karena pengadaan alat tambahannya juga butuh waktu,” kata dia.
Selain itu, dia juga mengatakan, untuk sarana dan prasarana pengoperasian alat swab itu, seperti ruangan laboratorium sudah siap lengkap dengan tekanan negatifnya.
“Untuk tenaga teknis alat itu kita akan buat dua shift, pagi dan sore, supaya kalau ada pasien datang sore bisa segera kita lakukan swab. Paling kita buat dua orang per shift,” ucap dia. (Moh Iksan)