SUMENEP, Lingkarjatim.com — Pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2020 memang semakin dekat. Namun, sampai saat ini, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan salah satu partai besar belum menentukan koalisi dengan partai manapun untuk pelaksanaan Pilkada di Sumenep.
“Sampai saat ini belum terbentuk koalisi dengan partai lain,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kabupaten Sumenep, M Sukri ditemui di Kantor DPRD Sumenep, Senin (15/06).
Namun demikian, partai berlambang Ka’bah ini tetap melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai untuk membentuk koalisi. “Koalisi dengan partai lain tetap ada dan terjalin terus,” ungkap Anggota Legislatif tersebut.
Sukri menyatakan, untuk memastikan koalisi saat ini terlalu dini. Karena dinamika politik di kabupaten berlambang kuda terbang terus berjalan. Segala kemungkinan, bisa saja terjadi.
“Tenang saja. Pada waktunya nanti akan diumumkan. Tapi kalau memastikan saat ini masih terlalu dini. Dinamika politik terus terjadi. Pada waktunya nanti akan kita ungkapkan dengan partai mana PPP akan berkoalisi,” tegasnya.
Disinggung ikhwal calon yang akan diusung PPP, Sukri mengatakan, sejauh ini, PPP berkomitmen untuk mengusung kader sendiri. Terutama untuk maju sebagai bakal calon bupati pada pesta demokrasi mendatang.
“Kami tetap menginginkan kader internal. Itupun sebagai bakal calon bupati, bukan sebagai bakal calon wakil bupati,” tambahnya.
Lalu, siapa kader internal dimaksud? Sukri mengatakan, kader internal yang sudah mendaftar sebagai bakal calon bupati yakni Ketua DPC PPP Sumenep sendiri, KH. Moh. Salahuddin A. Warits. “Belum ada pergeseran apapun, kami akan mengusung kader sendiri. K. Mamak juga kader partai yang berhak diusung bacabup,” tuturnya.
Sukri menuturkan, K. Mamak cukup layak untuk maju sebagai bacabup, karena ia memiliki basis kultural yang jelas. Sehingga, elektabilitas darinya dipastikan cukup tinggi. “Karena punya basis. Makanya, tidak mungkin berada di M2, kami tetap komitmen bacabup,” ungkapnya.
Apalagi, menurutnya, perolehan kursi PPP sebanyak 7 kursi. Sehingga, cukup dominan untuk mengusung calon, meski hanya membutuhkan tambahan tiga kursi. “Hanya butuh tiga kursi lagi. Sekali lagi kami tegaskan akan mengusung kader sendiri,” pungkasnya. (Abdus Salam)