SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Ratusan warga Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berjubel tanpa memperhatikan protokol kesehatan di kantor Pos jalan Sultan Agung Magersari. Mereka rela mengantre demi mendapatkan bantuan sosial tunai (BST) dari Kemensos RI senilai Rp.600 ribuan.
Sunarni, asal Kecamatan Jabon Sidoarjo mengatakan rela mengantre sejak pukul 08.00 Wib, demi mendapatkan BST. Ini merupakan kali kedua setelah dirinya mendapatkan dana BST senilai Rp.600 ribu dibulan kemarin.
“Nunggu (nama) dipanggil soalnya enggak pakai nomor antrean,” ujar Sunarni, Kamis (11/06/ 2020)
Senada disampaikan Mulyati, asal Urang Agung Kecamatan Kota Sidoarjo. Dia juga harus menunggu lama dikantor pos lantaran tidak ada nomor antrean.
“Enggak tahu sampai jam berapa. Tidak ada nomor antrean, cuma nunggu dipanggil gitu,” tambah Mulyati.
Sementar itu, Ketua Satgas BST Kantor Pos Cabang Sidoarjo, Abdul Latif mengaku sebenarnya sudah memberikan jadwal pengambilan bantuan uang tunai itu ke setiap desa. Akan tetapi rencana itu, tidak berjalan dengan baik. Akibatnya menimbulkan kerumunan massa itu.
“Sebenarnya, kami sudah mengatur jadwal pengambilannya setiap wilayah, tapi rencana itu tidak berjalan baik,” akunnya.
Sementara secara terpisah Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sidoarjo, Tirto Adi mengatakan soal banyaknya kerumunan massa dalam pencairan BST itu mengaku banyak data dari Kemensos yang tidak sesuai dengan pengajuan dari desa. Selain itu, tidak berjalannya penjadwalan pencairan.
“Kami sudah berkordinasi dengan Kapolsek dan Kantor Pos, untuk waktu pencairan penerima KPM diperpanjang dua hari lagi. Selanjutnya juga harus diatur antreannya sesuai dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19,” ucap Tirto singkat.
Sementara, Kapolsek Kota, AKP Anggono Jaya mengaku belum ada pemberitahuan apapun dari pihak kantor Pos terkait system pengamanan penerimaan BST kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Padahal, untuk mencegah penyebaran covid-19 harus menerapkan protokol kesehatan dengan cata physical distancing.
“Memang ini tadi pihak kantor pos tidak ada koordinasi dengan kami. Kebetulan anggota kami sedang lewat dan mengetahui kondisi seperti ini,” ujar AKP. Anggono saat dilokasi. (Imam Hambali)