BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Jumlah orang terpapar virus Corona di Kabupaten Bangkalan kembali bertambah. Hari ini sebanyak dua orang terkonfirmasi positif virus menular itu.
Dua orang tersebut berasal dari kecamatan Arosbaya (pasien ke 10) dan kecamatan Kamal (pasien ke 11). Dengan tambahan itu, jumlah orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Bangkalan menjadi 11 orang.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bangkalan, Agus Zain dalam pers rilisnya menyampaikan, pasien ke-10 (Ny.JN) diketahui datang dari Bangil Pasuruan pada tanggal 7 April 2020 lalu.
“Kemudian, Petugas surveilans desa setempat mendapatkan laporan bahwa suami Ny.JN adalah salah satu peserta pelatihan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH),” kata dia, Kamis (30/04).
Diketahui, pelatihan PPIH itu merupakan salah satu klaster penyebaran covid-19 di Jawa Timur. Dari 413 peserta, sebanyak 81 orang terkonfirmasi positif, seperti dikutip dari TribunJatim.com per-tanggal 25 April 2020.
Atas laporan tim surveilans itu, lanjut Agus, pada tanggal 18 April 2020, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan melakukan konfirmasi ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur untuk mengetahui kondisi suami Ny.JN.
“Dari hasil konfirmasi itu, diketahui bahwa suami Ny.JN dinyatakan positif covid-19 di Bangil Pasuruan dari cluster Pelatihan PPIH itu,” lanjut dia.
Berdasarkan informasi itu, pada tanggal 19 April 2020 Ny.JN dilakukan swab/PCR sambil menunggu hasil swab/PCR, Ny.JN diperbolehkan pulang dengan menandatangani surat pernyataan isolasi mandiri.
“Selama isolasi mandiri, petugas surveilans melakukan tracing kepada 6 orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan Ny.JN dengan hasil rapied tes negative semua,” tambah dia.
Hari ini, Kamis tanggal 30 April 2020 hasil laboratorium menyatakan Ny.JN positif Covid-19 dan malam ini (30 April 2020) pukul 19.30 WIB Ny.JN dirujuk ke RSUD Bangkalan.
“Terhadap tiga orang putra-putrinya yang mengalami kontak erat akan dilakukan tes swab/PCR pada Hari Sabtu, 2 Mei 2020,” kata dia.
Sementara untuk pasien positif ke-11, Agus menyampaikan, sampai rilisnya ditulis, petugas surveilans masih melakukan pencarian identitas dan alamat yang bersangkutan.
“Informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur baru diterima hari ini (30 April 2020) sore tadi,” ucap dia. (Moh Iksan)