Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 6 Apr 2020 18:03 WIB ·

Abaikan Pemprov, Risma “Ogah” Koordinasi dengan Khofifah Soal PSBB


Tri Rismaharini Walikota Surabaya Perbesar

Tri Rismaharini Walikota Surabaya

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menyindir Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ini terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) covid-19, yang diajukan Pemkot Surabaya langsung ke pemerintah pusat, tanpa koordinasi dengan Pemprov Jatim.

“Seyogyanya Pemorov dapat surat (tembusan) pengajuan PSBB itu. Tapi sejauh ini belum ada satu pun kota atau kabupaten di Jatim, yang mengajukan PSBB atau berkoordinasi dengan Pemprov,” kata Khofifah, di Surabaya, Senin (6/4/2020).

Pemprov Jatim merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat dalam segala hal. Sehingga, lanjut Khofifah, PSBB yang diajukan (Pemkot Surabaya, red) ke pemerintah pusat seharusnya dikonfirmasikan ke Pemprov Jatim. Harapannya dengan koordinasi dan sinergitas, penanganan masalah covid-19 bisa lebih maksimal.

“Jadi, semua harus terkonfirmasi karena ini bukan urusan sederhana. Karena layanan kesehatan dan logistik harus terkoordinasikan dengan baik. Apalagi PSBB itu lebih ketat dari psysical distancing, sehingga harus terencana dengan baik,” ujarnya.

Selama ini, Khofifah mengaku sering berinteraksi dengan kepala daerah setingkat kota/kabupaten melalui grup WhatsApp. Namun, kata Khofifah, ada satu-dua kepala daerah yang sama sekali tidak komunikatif di grup tersebut.

“Ada satu dua yang kurang interaksi. Barangkali karena kesibukannya cukup tinggi. Sehingga berbagai hal yang bisa kita diskusikan secara digital, atau melalui gadget tidak maksimal karena sibuknya kepala daerah yang juga rangkap kepala gugus tugas,” sindirnya.

Seperti diketahui, Pemkot Surabaya telah menerapkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 21 Tahun 2020 tentang PSBB. PP bertanggal 31 Maret 2020 tersebut, bertujuan agar kendaraan tidak bisa bebas keluar masuk Surabaya, guna percepatan penanganan covid-19.

PSBB Pemkot Surabaya ini diterapkan di 19 wilayaj perbatasan di daerah terluar Kota Surabaya. Yakni Stadion Gelora Bung Tomo (Pakal), Terminal Tambak Oso (Benowo), Dupak Rukun (Asemrowo), Kodikal (Pabean), rumah pompa Mayjen Sungkono (Dukuh Pakis), Gunungsari (Jambangan), Kelurahan Kedurus (Karang Pilang), Masjid Agung (Kecamatan Gayungan), dan Jeruk (Lakarsantri).

Selain itu, sterilisasi juga dilakukan di Driyorejo, Benowo Terminal (Pakal), Tol Simo (Sukomanunggal), Mal City of Tomorrow (Dishub), MERR Gunung Anyar (Gunung Anyar), Suramadu (Kecamatan Kenjeran), Rungkut Menanggal (Gunung Anyar), Wiguna Gunung Anyar Tambak (Gunung Anyar), Margomulyo (Tandes) dan Pondok Chandra (Gunung Anyar).

Amal Insani

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

PMII Sidoarjo Dorong Alumni Ikut Kostestasi Pilkada 2024

6 May 2024 - 07:14 WIB

Dari Empat Nama Figur yang Siap Maju Menjadi Calon Bupati Bangkalan 2024, Siapa Jagoan Kalian?

5 May 2024 - 20:17 WIB

Ra Imam Siap Menjadi Calon Bupati Bangkalan di Pilkada 2024

5 May 2024 - 12:45 WIB

Upacara Hardikans, Disdik Sampang Mengajak Semua Elemen untuk Mewujudkan Mutu Pendidikan yang Lebih Baik

4 May 2024 - 13:29 WIB

Tarif Harga Dasar Air Tanah di Sampang Naik yang Awalnya 350 Sekarang 3000 Per Kubik, Ternyata Ini Penyebabnya

4 May 2024 - 07:24 WIB

Bermodal Kedekatan dengan Gus Halim Iskandar, Mas Umam Percaya Diri Akan Mendapatkan Rekom Calon Wabup Sidoarjo

3 May 2024 - 22:33 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA