SUMENEP, Lingkarjatim.com — Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim meminta masyarakat tidak panik dan tidak resah terkait penyebaran covid-19 yang selama ini dikenal dengan wabah virus corona. Ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir dan tidak was-was atas wabah tersebut.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sumenep selalu siap untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut. Pemerintah juga siap untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari penyebaran covid-19.
“Yang paling penting adalah, jangan sampai ada kekhawatiran yang berlebihan, kewas-wasan, dan ketakutan,” katana saat konferensi pers di RSUD Moh. Anwar Sumenep, Senin (17/03).
Kendatipun sudah menjadi bencana nasional, Busyro mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sumenep saat ini selalu melakukan komunukasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi. Termasuk adanya ruang isolasi khsus yang disiapkan di RSUD Moh. Anwar.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep juga sudah mengajukan anggaran ke DPRD Sumenep untuk mengantisipasi penyebaran virus itu. Nilainya mencapai Rp 2,5 miliar.
“Kami sudah menyiapkan dana Rp 2 miliar, eh Rp 2,5 miliar, sudah disampaikan kepada DPRD,” kata mantan Ketua DPRD Sumenep tersebut
Ia juga menyampaikan, RSUD Moh. Anwar juga sudah memiliki tim khusus untuk penanganan wabah virus itu, yakni Tim Kewaspadaan Covid-19. Kendatipun RSUD Moh. Anwar tidak ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasieb Covid-19.
“Dan, sudah ada tim yang diketuai dr. Andre. Jadi, jika ditemukan ada informasi terkait warga yang ada tanda-tanda segera dilaporkan, termasuk teman-teman wartawan. Karena dimana-mana wartawan ini banyak temannya,” katanya.
Busyro juga mengungkan, tim yang dibentuk itu sudah melakukan langkah taktis dan sigap dalam menangani persoalan penyebaran wabah covid-19. Ia mencontohkan, warga Batang-Batang yang datang dari Jakarta.
Saat warga itu datang dan mengalami gejala, orang itu langsung dilakukan tindakan medis du Puskesmas dan sempat dirujuk ke RSUD Moh. Anwar. Kendati bukan gejala Covid-19, kinu ia dirujuk ke Surabaya untuk mendapat tindakan lebih lanjut.
“Setelah itu, langsung dirujuk ke Surabaya untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut,” kata Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Bupati Sumenep dua periode itu. (Abdus Salam)