SUMENEP, Lingkarjatim.com — Perahu ‘Surgaku’ yang berlayar dari Pulau Sailus, Sulawesi Selatan menuju Pulau Sapeken, Sumenep, Jawa Timur dikabarkan hilang kontak. Perahu yang dinahkodai Jamik (30) warga Desa Tanjung Kiaok, Kecamatan Sapeken itu hilang kontak sesaat setelah berangkat dari Pulau Sailus, Selasa (18/02) lalu.
Perahu tersebut mengangkut Rijau 52, Hauwa (50), Firman (86), Sailan (15), Hasiana (21), Pati (48), Suleman (30), dan Baco (50). Mereka adalah rombongan pengantin yang hendak pulang ke Desa Tanjung Kiaok, Kecamatan Sapeken.
Setelah hampir seminggu pencarian dilakukan, baik oleh Forpimka Sapeken, maupun Badan SAR Nasional (Basarnas) Nusa Dua, Bali, akhirnya kapal ini ditemukan keberadaannya. Mereka dikabarkan berada di Pulau Sitangger, Sulawesi selatan dengan keadaan selamat.
Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti mengatakan, informasi yang diterima dari Hasani, Ketua BPD Tanjung Kiaok, perahu itu diketahui bersandar di Pulau Sitangger, Minggu (23/02) malam. Hal itu setelah Jamik menghubungi saudaranya di Pulau Sapukat.
Kata Widi, berdasarkan cerita Jamik, perahu yang dinahkodainya itu tiba-tiba saja mengalami mati mesin beberapa jam setelah berangkat dari Pulau Sailus. Akhirnya perahu itu terombang-ambing oleh angin hingga terdampar di Pulau Sailus.
Beruntung, setelah hampir seminggu terdampar di pulau tak berpenghuni itu dengan bekal seadanya, ada sebuah kapal yang mendarat di pulau tersebut. Dengan bantan kapal itu, Jamik pun berupaya mengabari keberadaannya di Pulau Sitangger pada saudaranya di Pulau Sapukat menggunakan kontek.
“Menurut keterangan Jamik Nahkoda Kapal pada saat itu kapal mati mesin sehingga terdampar Di Palau Sitangger, Sulawesi selatan yang tidak berpenghuni,” kata Widi, Minggu (23/03) malam.
Sesuai rencana, tim penjemputan dari Pulau Sapeken akan berangkat pagi ini, Senin (24/02). Rencananya, rombongan itu akan dijemput menggunakan Kapal Nusa Indah dan akan dinahkodai H. Bacok. (Abdus Salam).