BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Warga Desa Buluh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan menutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang terletak di Desa mereka, Jumat (21/02) sekitar pukul 13.00 Wib.
Penutupan TPA itu mereka lakukan lantaran sudah tidak tahan terhadap dampak yang timbul dari TPA itu, seperti bau busuk yang menyengat dan lalat-lalat besar yang selalu mendatangi permukiman warga.
Usai menutup TPA, sekitar pukul 16.00 Wib, warga kemudian mendatangi Bupati Bangkalan untuk beraudiensi dan meminta solusi kongkrit untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah di Kota Dzikir dan Sholawat itu.
Salah satu warga Desa Buluh, Oktavian Ismail menyampaikan, pihaknya belum puas dengan hasil audiensi itu, karena menurut dia, pemerintah dalam hal ini Bupati hanya menunda masalah.
“Kami belum puas, karena yang kami butuhkan adalah solusi konkrit untuk menyelesaikan masalah sampah ini, bukan hanya menunda masalah,” ujar dia usai audiensi.
Oktavian juga mengatakan, warga tidak akan membuka TPA itu, kecuali Bupati dan Forkopimda datang langsung ke lapangan dengan membawa solusi berupa alat dan sebagainya serta memberi pemahaman secara langsung ke masyarakat.
“Insyaallah warga akan membuka itu kalau Bupati dan Forkopimda datang membawa alat dan memberi pemahaman kepada warga. Karena kalau hanya kami yang menyampaikan, warga akan mengira kami ada main,” kata dia.
Tak hanya itu, dia juga mengatakan, jika Bupati dan Forkopimda benar datang untuk meratakan sampah yang sudah sangat menumpuk itu, dia meminta jangan sampai menimbulkan pencemaran yang lain atau menimbulkan bau yang lebih menyengat.
“Kalau nanti masih menimbulkan dampak yang lain, maka kami akan tutup kembali TPA itu, karena masyarakat sudah sangat resah,” ucap dia.
Sementara itu, Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron menyatakan siap melakukan syarat yang diajukan warga Buluh itu. Ra Latif bersama Forkopimda akan datang membawa alat ke TPA.
“Alhamdulillah warga Buluh ini terbuka, insyaallah besok kami kesana, malam ini kami siapkan alatnya,” kata dia.
Ra Latif Juga mengatakan, sebagai solusi jangka pendek, pihaknya akan menyewa alat berat untuk meratakan sampah sambil menunggu alat yang yang dibeli datang.
“Untuk solusi jangka panjangnya, kami akan bekerjasama dengan pihak swasta terkait pengadaan alat yang lebih memadai,” kata dia. (Moh Iksan)