SAMPANG, Lingkarjatim.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mohammad Zyn tepat pada ulang tahun ke-44 rumah sakit plat merah itu.
Pantauan awak media, saat berada disalah satu ruangan para wakil rakyat dari Komisi IV tersebut dibuat geram bahkan sempat menggebrak meja kerja karyawan, pasalnya ditemukan sejumlah alat kesehatan dan layanan yang tidak optimal, termasuk bagian administrasi layanan yang terus mendapat keluhan dari masyarakat.
“Rumah sakit ini bukan satu dua kali dilaksanakan Sidak, tapi nyatanya bisa dilihat sendiri, banyak yang tidak berubah bahkan cenderung tidak ada evaluasi dan perubahan pasca Sidak sebelumnya, baik dari legislatif hingga Bupati Sampang, ada apa ini sebenarnya,” kata Moh. Iqbal Fathoni, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sampang.
Ia juga mengatakan bahwa dokter di ruang Radiologi dinilai tidak mementingkan kondisi pasien dan pelayanan. Sebab, shift kerja dokter tersebut hanya disepakati secara individu. Setiap hari jumat itu secara bergantian, jadi minggu ini dokter satunya dan minggu depan dokter lainnya.
“Inikan jelas berdampak terhadap pelayanan pasien, kenapa kok dibayarkan, belum lagi ada petugas jarang ngantor,” tambahnya.
Tak selesai disana, juga mencium adanya praktek calo pelayanan rumah sakit, keluarga pasien harus mengeluarkan uang sebesar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta untuk mendapatkan jadwal operasi.
“Ada informasi dari masyarakat bahwa ada pasien yang bayar agar cepat di operasi, kalau tidak bayar selalu ditunda operasinya, sudah pernah kita tegur calo yang bersangkutan, ngakunya hasil uang itu dibagi untuk bayar satpam perawat dan dokter, semoga seperti ini sudah tidak ada,” tegasnya.
Sementara itu. Direktur RSUD dr Mohammad Zyn Sampang Titin Hamidah menyampaikan terima kasih atas sidak yang dilakukan DPRD karena bagian dari bentuk pengawasan legislatif. Semua hasil temuan tersebut menjadi masukan menuju pelayan rumah sakit yang lebih baik.
“Bukan tidak berfungsi hanya ada trouble beberapa hari, namanya juga alat pasti ada trouble juga, tetapi sudah langsung kita tindak lanjuti dan sudah bisa digunakan agar tidak mengganggu pelayanan,” singkatnya. (Abdul Wahed)