SUMENEP, Lingkarjatim.com — Malang nian nasib Ach. Wakid, warga Dusun Barona, Desa Gadding, Kecamatan Manding. Lelaki 37 tahun itu tewas bersimbah darah tepat di depan rumah mertua Dusun Kalompang, Desa Gadding, Sabtu (08/02) siang kemarin.
Siang itu, Wakid dan Busiya mertuanya, bermaksud pergi kesawah, mencabut benih padi yang siap tanam. Baru di halaman, muncul Ennan, warga Desa Tenonan, Kecamatan Manding, mencegat dengan celurit di tangan.
Tanpa babibu, Ennan melepas sarung celurit dan menebaskan ke perut Wakid tiga kali. Wakid yang tak siap dengan serangan itu, jatuh tersungkur.
Menurut catatan para medis, tebasan sedalam 10 centi dan lebar 20 centi itu membuat nyawa Wakid tak tertolong.
Adapun, Ennan lari dengan membawa celuritnya. Sedangkan Busiya tidak tau harus berbuat apa. Busiya hanya bisa berteriak histeris minta pertolongan, melihat menantunya sudah tak bernyawa.
Lebih dari 24 jam, Ennan jadi buronan Polisi. Akhirnya, Minggu (09/02) sore tadi, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Manding. Kekantor polisi, Ennan diantar keluarganya beserta Kepala Desa tennonan.
Hanya saja, hingga saat ini, belum diketahui pasti, alasan Ennan tega menghabisi nyawa Wakid. Saat ini, dia sedang diperiksa oleh petugas di Polsek Manding.
“Baru menyerahkan diri. Sekarang sedang dalam proses pemeriksaan,” kata Kasubag Humas Polres Sumenep, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Widiarti S, Minggu (09/02).
(Abdus Salam)