BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Kasus penemuan 2 mayat laki-laki dan perempuan di Pantai Rongkang Desa Kwanyar Barat, Kwanyar, Bangkalan, Sabtu (22/07/2017) akhirnya terungkap. Identitas serta pelaku pembunuhan sudah ditemukan.
Kedua korban tersebut bernama Ahmad (20th) dan Ani Fauziah Laili (17th). Pasangan kekasih tersebut beralamat di Desa Banyubesi, Tragah, Bangkalan.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bangkalan juga berhasil menangkap 3 pelaku dari 5 tersangka pembunuhan dengan motif perampokan itu.
Dari hasil pemeriksaan dapat diketahui kronologis kejadian. Berawal pada bulan Mei 2017 sekitar pukul 11.00 Wib tersangka yang bernama Moh Jeppar (28th) melintas di sekitar pantai rongkang.
Ia bertemu dengan dua tersangka lain yaitu Sohib (35th) dan Mat Betah (33th) yang sedang mencari rumput. Saat itulah ia diberitahu oleh Sohid bahwa ada 2 orang yang sedang pacaran di bukit pantai rongkang.
Ketiganyapun langsung menghampiri 2 orang yang berpacaran itu yang tak lain adalah korban. Mereka langsung bagi tugas, Sohid dan Mat Betah memagangi korban sedangkan Moh Jeppar pergi untuk membeli lakban sekaligus mengajak 2 tersangka lainnya yaitu Mauhammad (32th) dan Hajir (52th).
Kejadian selanjutnya kelima orang tersangka itu secara bergantian memperkosa korban perempuan dengan terlebih dahulu membunuh korban laki-laki. Setelah puas menggilir korban, mereka juga membunuhnya kemudian mengikat tangan dan tubuh kedua korban menjadi satu.
“Moh Jeppar, Muhammad dan Hajir berhasil ditangkap Satreskrim Polres Bangkalan. Sedang Sohib dan Mat Beta masih dalam pengejaran dan sudah berstatus DPO,” Ujar Kapolres Bangkalan Anisullah M Ridha saat memimpin rilis, Kamis (03/08/2017).
Ketiga tersangka yang telah ditangkap akan dijerat dengan pasal 340 KUHP dan atau pasal 339 KUHP dan atau pasal 365 ayat (4) KUHP Jo pasal 80 ayat (3) UU. RI No. 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU No. 23 Tahun 2002 Tentang perlindungan anak Jo pasal 55 ayat (1) Ke-(1) KUHP.
“Kita menerapkan pasal berlapis dengan ancaman hukuman Pidan Penjara seumur hidup,” Pungkasnya. (Lim)