SUMENEP, Lingkarjatim.com — Sumenep, Gerakan Pemuda Peduli Desa (GPPD) Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Sumenep melakukan aksi tambal jalan berlubang. Aksi itu dilakukan bersama masyarakat setempat, Sabtu (04/01) malam.
Mereka melakukan aksi tambal jalan Provinsi yang kini rusak parah dan berlubang itu di sepanjang jalan pantura. Aksi itu dilakukan lantaran kondisi jalan yang membahayakan bagi pengendara yang melintasi jalan itu.
“Ini berangkat dari kepedulian masyarakat. Karena kami merasa resah sering terjadi kecelakaan akibat jalan berlubang. Bahkan, hampir setiap hari pasti ada pengendara yang jatuh karena menghindar dari lubang,” Kata Ketua GPPD lalangon, Asmuni.
Asmuni mengatakan, aksi tambal jalan berlubang itu mendapat dana dari swadaya masyarakat. Bahkan, banyak simpatisan dilura GPPD yang ikut berpartisipasi dalam aksi itu, semisal menyumbang semen, pasir, hungga batu kerikil.
“Ini murni swadaya masyarakat. Kami merasa prihatin karena jalan ini tidak ada kejelasan kapan akan diperbaiki oleh pihaknpemerintah provinsi. Sekali lagi jalan ini selalu makan korban,” tambah Direktur media olnine Transmadura.com itu.
Asmuni berharap, dengan adanya aksi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur tidak tutup mata. Pasalnya, selain memakan banyak memakan korban, jalan itu merupakan salah satu akses menuju tempat wisata di Sumenep. Setiap hari, di jalan utama itu masyarakat berlalu lalang, menuju daerah utara Kabupaten Sumenep.
“Kami berharapa emerintah tidak tutup mata untuk segera memperbaiki jalan ini. Apalagi jalan ini adalah salah satu akses menuju destinasi wisata. Jalan ini dilalui menuju Pantai Slopeng, Pantai Lombang dan Wisata Goa Soekarno di Pasongsongan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga, Sumenep, Eri Susanto, mendukung adanya aksi kerja bakti itu. Pihaknya tidak bisa banyak berbuat, sebab jalan itu bukan ranah PU Bina Marga Sumenep, melainkan tanggung jawab pihak Provinsi Jawa Timur.
“Silahkan di cor kalau itu, itu jalan provinsi, seandainya jalan masuk daerah, Januari inu kami kerjakan (perbaiki),” katanya.
Bahkan, Erik mengklaim, pihaknya sudah berkali-kali menyampaikan perihal jalan rusak itu ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, hasilnya tidak ada kejelasan kapan jalan itu akan diperbaiki. Dalam kegiatan itu, Erik hanya ikut berpartisipasi menyumbang semen.
“Saya hanya bantu pribadi nyumbang semen ya, kasihan pengendara yang melintas. Apalagi sering terjadi kecelakaan,” Ucap Erik. (Abdus Salam)
