SUMENEP, Lingkarjatim.com – Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I gagal berlayar kerena cuaca buruk. Rencananya, kapal milik Pemkab Sumenep yang dikelola BUMD PT Sumekar ini akan berlayar ke Pulau Kangean dari Pelabuhan Kalianget pada pukul 18.00 WIB, Jumat (3/1).
Humas PT Sumekar, Eko Wahyudi mengatakan, gagal berlayarnya DBS I lantaran Gelombang di perairan Kangean dan sekitarnya cukup ekstrim. Jika memaksakan berangkat, dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan sehingga mengganggu keselamatan penumpang.
“Cuaca cukup ekstrim. Informasi BMKG dan KSOP Sumenep, ketinggian gelombang mencapai tiga meter. Jika memaksakan berangkat, dikhawatirkan bisa berbahaya terhadap keselamatan penumpang,” katanya, Jum’at (03/01).
Selain faktor gelombang, angin juga menjadi penyebab lain. Untuk pemberangkatan berikutnya, masyarakat diminta menunggu informasi manakala cuaca sudah memungkinkan bagi kapal untuk melakukan pelayaran.
Untuk itu, Eko meminta masyarakat tetap bersabar dan mengutamakan keselamatan pelayaran.
“Untuk pemberangkatan, kami harap masyarakat menunggu informasi berikutnya. Yang pasti, jika cuaca sudah membaik dan memungkinkan untuk berlayar, maka pelayaran akan dilakukan kembali,” tegasnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari BMKG Kalianget Sumenep, cuaca ekstrim diperkirakan terjadi disejumlah daerah di Jawa Timur. Termasuk di wilayah perairan Kepulauan Kangean. Untuk itu, masyarakat diminta mewaspadai hal itu. Cuaca ini diperkirakan tetap bertahan hingga besok, Sabtu (04/01).
“Waspada tinggi gelombang lebih dari 2.5 m di laut Jawa utara Bawean, Laut Jawa selatan Bawean, Laut Jawa barat Masalembo, Laut Jawa timur Masalembo, Perairan Tuban-Lamongan, Perairan Utara Madura, Perairan Kepulauan Sapudi, Perairan Kepulauan Kangean, Perairan selatan Jatim, S. Hindia selatan Jatim,” kata Usman Khalid, Kepala BMKG Kalianget dalam rilisnya di Group WA Resmi BMKG.
Selain ombak, sejumlah perairan di laut Jawa Timur diperkirakan terjadi hujan sedang hingga ebat, dengan kecepatan angin maksimum di Laut Jawa bagian timur 27 knots (46 km/jam) dan Selat Hindia selatan Jatim 29 knots (49 km/jam). “Arah angin didominasi dari Barat Barat Laut,” ucap Usman.
Sementara ketinggian gelombang Iaut di Selat Madura antara 0.5 hingga 1.8 meter, di Laut Jawa bagian timur antara 1.0 hingga 3.3 meter, dan Selat Hindia selatan Jatim antara 1.5 hingga 3.8 meter. (Abdus Salam)