BANGKALAN, lingkarjatim.com – Saat Mahasiswa pada libur panjang, kegiatan akademik senggang, Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (Fisib) UTM tetap memadati akhir kalender 2019 dengan kegiatan positif. Salah satunya, menggelar refleksi akhir tahun.
Selain refleksi, kegiatan yang dihadiri Rektor UTM, Dr. Ec. Moh. Syarif, Dosen dan Mahasiswa itu, Fisib juga meluncurkan buku Madura 2040, dan beberapa buku lain karya dosen dan mahasiswa selama 2019. Acara yang bertempat di gedung rektorat lt 10 tersebut, berakhir dengan diskusi seputar tulisan dalam buku Madura 2040.
Dekan FISIB UTM, Surokim Abdussalam, M. Si, menjelaskan, refleksi akhir tahun sebagai wadah diskusi untuk menjawab tantangan Madura ke depan. Hal ini, untuk menunjukkan bahwa, UTM, secara khusus FISIB, memiliki tanggung jawab untuk ikut memajukan Madura.
”Dengan refleksi ini, kami berharap ada open mind kepada publik, untuk ikut menyodorkan solusi baik secara konsep maupun praktis dari akademisi untuk kemajuan Madura,” jelasnya kepada lingkarjatim.
Berbagai solusi untuk kemajuan Madura, tambah Surokim, terangkum dalam buku Madura 2040. Dalam buku yang berisi tulisan 17 dosen FISIB UTM itu, ada berbagai ide menarik yang bisa diterapkan untuk memajukan Madura. khususnya dalam pengembangan pariwisata.
Dalam sambutannya, Rektor UTM Dr. Ec. Moh. Syarif sangat mengapresiasi inisiatif FISIB, dalam menyambut perubahan yang sangat cepat ini. Akademisi kelahiran Sampang ini, menilai FISIB memiliki kepedulian untuk ikut memajukan Madura pada era revolusi industri 4.0.
”Makanya, kalau diundang Fisib, saya usahakan semaksimal mungkin untuk bisa hadir, karena kegiatan Fisib selalu menyajikan hal-hal baru, ide-ide kreatif dalam menyikapi perubahan,” ungkapnya. (*)