BANGKALAN, Lingkarjatim.com– Tragis. kata ini cukup untuk menggambarkan situasi yang dialami puluhan siswa SDN Banyoneng Laok 01 di Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan.
Sejak 10 hari lalu, KBM sekolah itu terpaksa dipindah ke bawah pohon di halaman karena ruang kelas yang ada kondisi mengkhawatirkan dan bisa ambruk sewaktu-waktu.
“Kondisinya mengkhawatirkan, Kasian adik-adik ini belajar di luar, pemkab harus segera turun tangan, supaya proses belajar mengajar sesuai semestinya,” kata Dahlawi, pemuda Banyuneng Loak yang mengunjungi sekolah itu, setelah viral di media sosial, Kamis (12/12/2019).
Saat didirikan tahun 1980an, SDN punya enam lokal kelas. Setahun lalu, tiga ruang kelas ambruk karena faktor usia. Maka, KBM pun terpaksa digabung. Satu kelas disekat untuk dua kelas, agar kelas 1 sampai 6 tetap bisa belajar walau seadanya.
Sejak 10 hari lalu, para wali murid yang khawatir sekolah itu ambruk apalagi saat ini awal musim penghujan, meminta kepada guru agar memindahkan kegiatan belajar siswa di luar kelas.
Para guru yang tak punya pilihan lain, menuruti keinginan para wali murid tersebut. “Tentunya mengingat kondisi gedung yang sudah tidak layak pakai,” ujar Dahlawi. (Khaeron Gazan)