BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Mathur Husyairi menyerap aspirasi dari sektor pendidikan dengan menggelar reses perdananya di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Bangkalan, Rabu (4/12).
Mathur menyampaikan, pemilihan sektor pendidikan dalam reses perdananya itu karena selain pendidikan merupakan mitra kerjanya, dia juga berangkat dari pengalaman pribadinya ketika bergelut di bidang pendidikan.
“Saya memiliki pengalaman di bidang pendidikan, jadi saya paham sekali susah payahnya menjadi kepala sekolah. Jadi apa yang menjadi keluhan, ini yang menjadi catatan perjuangan saya,” ucap dia.
Selain itu, Mathur juga menyampaikan, terkait keluhan yang muncul dari kepala sekolah SMA/SMK sederajat di Bangkalan dalam reses itu. Menurutnya, ada banyak persoalan yang muncul terkait beberapa lembaga pendidikan di Bangkalan.
“Tadi muncul banyaknya lembaga yang lahannya masih numpang, seperti di Tanjung Bumi, Arosbaya dan Kokop yang tidak punya lapangan olahraga,” kata dia.
Tak hanya itu, Mathur juga menyampaikan, di Bangkalan juga mengeluhkan terkait dana Biaya Penunjang Operasional penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) yang saat ini berada di angka Rp. 65 ribu dan minta dinaikkan dan dihitung ulang.
Mathur menjelaskan, dana itu dihitung dari tiga indikator. Dari pendapatan perkapita penduduk, dari UMK yang tiap kabupaten berbeda dan dari indeks pembangunan manusianya.
Mathur mengaku, terkait hasil reses dan keluhan itu, pihaknya akan menindaklanjuti keluhan itu dengan memanggil dinas pendidikan Jawa Timur.
“Kita akan lihat dan kita undang dinas pendidikan Jatim. Nanti kita minta itu dikaji ulang. Kalau memang bisa dinaikkan, ya kita naikkan sesuai ketersediaan anggaran di APBD Jatim,” ucap dia. (Moh Iksan)