PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kabupaten Pamekasan telah membentuk tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM). Namun, organisasi kepemudaan macam Gerakan Pemuda Ansor tak dilibatkan dalam tim tersebut.
Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Pamekasan, Syafiudin mengatakan sama sekali tak keberatan tidak dilibatkan dalam tim Pakem yang dibentuk pmerintah daerah.
Ansor, kata dia, punya agenda dan program tersendiri untuk mencegah paham radikalisme masuk ke kabupaten berjuluk :bumi Gerbang Salam’ itu.
“Untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah menjadi keharusan bagi masyarakat Indonesia apalagi bagi teman-teman Ansor maka wajib hukumnya membela Negara kita,” ungkapnya, Rabu (27/11/2019).
Sebaliknya, Menurut Syafiudin, kiprah GP Ansor dalam mencegah paham radikal, jauh lebih eksis dibanding tim Pakem.
“Mereka lambat, sementara kita di Ansor sudah dari dulu baik tingkat pusat maupun daerah, melakukan lebih awal untuk mencegah paham radikal,” imbuhnya.
Syafiudin menjelaskan jika kerja GP Ansor dalam pencegahan paham radikal tidak banyak orang tahu, itu karena Ansor lebih mengedepan cara dan pendekatan yang sopan atau persuasif.
“Yang dikatakan dengan cara sopan maksudnya jangan sampai terkesan mengkerdilkan kelompok atau orang tersebut saat melakukan pencegahan,” kata dia.
Dikatan Syafiudin, dengan 13 PAC dan 179 Ranting Ansor yang tersebar di Kabupaten Pamekasan melalui kegiatan positif sudah seringkali disampaikan upaya mencegah paham radikal.
“Upaya pencegahan yang kami lakukan sudah terstruktur mulai tingkatan pusat samapi ranting dan tentunya upaya itu melalui kegiatan rutin di masing-masing PAC maupun ranting,” ungkap dia. (Supyanto Efendi)