SUMENEP, Lingkarjatim.com – Ketua DPC PPP Sumenep, KH. Moh. Salahuddin Warits resmi mendaftar sebagai bakal calon Bupati Sumenep lewat penjaringan PKB.
Didampingi sejumlah Ulama’ dan keluarga besar Ponpes An-nuqayah, Ra Mamak, sapaan Salahuddin Warist, mengembalikan formulir ke Desk Pilkada PKB di hari terakhir pendaftaran, Jum’at (15/11).
Ra Mamak mengatakan sebagai ketua DPC PPP Sumenep, namun mendaftar ke PKB, adalah bentuk apresiasi karena PKB merupakan partai pemenang pada pemilu 2019 lalu di Sumenep.
Hal itu, kata dia, sekaligus isyarat bahwa PPP ingin berkoalisi dengan PKB pada Pilbup Sumenep 2020 mendatang.
“Ini bentuk apresiasi kami dan komitmen kami untuk bisa berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa,” kata Ra Mamak di Graha Gus Dur yang juga kantor Desk Pilkada PKB Sumenep.
Soal rekomendasi, kata Ra Mamak, PKB pasti akan memberikan kepada orang terbaik. Yakni orang yang memahami kultur dan kepentingan masyarakat Sumenep.
Untuk itu, dia akan menerima siapapun yang akan direkomendasi PKB dan menjadi pemenang pada Pilkada mendatang.
Ra Mamak menyadari mendaftar lewat PKB, maka dirinya akan bersaing dengan sejumlah nama beken seperti istri Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim, Nur Fitriana, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Fattah Jasin, serta mantan anggota DPR RI, KH. Unais Ali Hisyam.
“Kalau nanti yang jadi pasti yang terbaik lah. Dan itu harus kita dukung bersama-sama,” tambahnya.
Selain PKB, Ra Mamak mengaku juga melakukan komunikasi dengan partai NasDem. Kata dia, semuanya masih melalui proses yang sama seperti yang dilakukan PKB.
Untuk PPP sendiri, Ra Mamak mengatakan dalam waktu dekat akan menggelar Muskercab untuk mengusulkan calon ke DPP PPP.
Hanya saja, DPP PPP belum memberikan rekomendasi untuk membuka pendaftaran calon Bupati, sehingga tidak bisa ditindak lanjuti oleh DPC PPP Sumenep untuk membuka pendaftaran calon Bupati Sumenep periode 2021-2025.
Sementara itu, Ketua DPC PKB Sumenep, KH Imam Hasyim mengaku senang Ketua DPC PPP Sumenep itu mendaftar calon Bupati ke PKB. Pasalnya, PKB dan PPP sama-sama partai identitas kultur Sumenep sebagai kaum santri.
Hanya saja, untuk rekomendasi, Kiai Imam mengatakan semua kebijakan berada di tangan DPP. DPC hanya memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan penjaringan dan menerima pendaftaran calon. Tidak memiliki otoritas untuk mengeluarkan rekomendasi.
Saat ini, dari sebelas pendaftar calon Bupati ataupun Wakil Bupati Sumenep pada Pilkada 2020 mendatang ke PKB, baru empat orang yang mengembalikan formulir, yakni KH Unias Ali Hisyam, Fattah Jasin, Nur Fitriana, dan Ra Mamak. Mereka, disebut memiliki potensi yang sama untuk mendapat rekomendasi dari DPP PKB.
“Yang mengembalikan formulir nanti akan diusulkan ke DPP PKB,” kata Kiai Imam Hasyim.
(Abdus Salam)