Menu

Mode Gelap

Uncategorized · 1 Nov 2019 06:47 WIB ·

Gerindra Pelototi Anggaran Bencana Pemkab Sampang


Gerindra Pelototi Anggaran Bencana Pemkab Sampang Perbesar

ALAN KAISAN : Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Sampang

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Sampang menilai realisasi anggaran penanggulangan bencana 2019 tidak sebanding dengan tingginya angka kebutuhan korban bencana selama satu tahun anggaran. Tercatat, anggaran penanggulangan bencana kekeringan 2019 sebesar Rp. 150.000.000 yang tersalurkan kepada 67 desa di 6 kecamatan pada bencana kekeringan.

Kondisi tersebut diperburuk dengan ketersediaan armada yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat yang hanya berjumlah 3 unit armada.

“Setelah kami (Gerindra, red) analisa, ketika dibelikan air maka rata-rata setiap warga hanya menerima sekitar 2 liter air semusim kemarau yang lamanya sekitar 7 bulan,” kata Alan Kaisan, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Sampang.

“Ini sangat miris ditengah musim kemarau yang panjang pada tahun 2019 hanya dialokasikan anggaran Rp. 150 juta dengan armada 3 tangki yang jauh dari katagori cukup,” tambahnya.

Lelaki yang duduk di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sampang itu juga meminta dilakukan penambahan anggaran bencana pada tahun 2020 sekitar Rp. 1 milliar, dengan estimasi hitungan 67 desa kali rata-rata penduduk 2.000 jiwa sebanyak 134.000 jiwa, 134.000 jiwa dikalikan 100 liter air semusim maka akan mendapat 13.400.000 liter air, 13.400.000 dibagi 5.000 air pertangki sebesar 2.680. Kemudian 2.680 dikali Rp. 300.000 pertangki sama dengan Rp. 804.000.000.

“Sehingga dengan anggaran sebesar itu minimal meringankan beban masayarakat kecil di pelosok desa,” imbuhnya.

Ia juga mengatakan bahwa bencana kekeringan adalah bencana luar biasa yang harus di atasi oleh pemerintah. Kemudian kedepan dalam perencanaan pengoboran dan pembangunan tandon harus di prioritaskan kepada desa dan kecamatan yang memang mengalami kekeringan musiman lalu membangun embung atau ceddam sebagai tambahan penunjang.

“Artinya selain ada anggaran bencana setiap tahunnya, pemkab Sampang juga harus membuat master plan program bencana jangka panjang, salah satunya penempatan posisi embung dan program yang berorientasi pada pemanfaatan air pada musim hujan untuk musim kemarau,” tukasnya. (Abdul Wahed)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Gandeng ICW, Kampus UTM Gelar Pendidikan Anti Korupsi

26 September 2024 - 15:41 WIB

Abdi Desa PMII UTM, Begini Antusias Masyarakat Pendabah, Kamal Bangkalan.

10 September 2024 - 17:08 WIB

Buka Pendaftaran Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bangkalan 2024, KPU Sosialisasi Syarat Terbaru yang Harus Dipenuhi

26 August 2024 - 17:09 WIB

Jalan Desa Gemurung-Tebel Rusak, Begini Respon Pemkab Sidoarjo

14 March 2024 - 16:11 WIB

20 Warga Binaan Umat Hindu di Jatim Peroleh Remisi Nyepi

11 March 2024 - 15:54 WIB

GERAK CEPAT MEMBANGUN DESA; KKN 03 STAI AL-HAMIDIYAH BANGKALAN SUKSES TERAPKAN PROGRAM BLUE GREEN ECONOMY

6 January 2024 - 20:24 WIB

Trending di Uncategorized