SUMENEP, Lingkarjatim.com, Akhir-akhir ini, Sumenep digemparkan dengan postingan-postingan dan tulisan kontroversi di media sosial, khususnya facebook. Terakhir, Sumenep dibuat ramai dengan status facebook wakil ketua DPRD Sumenep dari Partai Demokrat, Indra Wahyudi.
Status Indra menjadi kontroversi lantaran menyebut media “ecek-ecek”. Tak sampai disitu, Indra juga menyepelekan sorang pengamat politik dan kebijakan asal Kecamatan Ganding, Ajimuddin.
Namun, sebelum Indra, tulisan kontroversi juga dilakukan oleh seorang pemuda berinisial AH, warga Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan. Dia menulis disalah satu kolom komentar facebook yang bernada mengancam Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim.
Ditengah kontroversi yang terjadi itu, ada pesan menyejukkan yang disampaikan Bupati Busyro. Busyro meminta masyarakat lebih bijak memanfaatkan media sosial.
Bupati Sumenep dua periode itu meminta masyarakat, khususnya masyarakat Sumenep agar tetap menjaga kesantunan, nilai etika, nilai kesopanan dalam berinteraksi di Media Sosial.
“Indonesia ini kan masyarakatnya religius, termasuk tentu saja Madura. Di sana ada etika, ada nilai dalam bergaul, ini yang kadang dilupakan oleh sebagian orang, bagaimana kita beretika di medsos,” kata Busyro saat memaafkan AH.
Kata pengasuh Pondok Pesantren Al-Karimiyah, Desa Braji, Kecamatan Gapura itu penting bersikap bijak dalam bermedsos. Sebab, selain merugikan orang lain, jika tidak bijak maka dapat merugikan diri sendiri.
“Saya berharap semua mengambil pelajaran dari peristiwa ini (Pengancam Bupati, Red). Kritis di media sosial boleh, cari sensasi di facebook boleh, tapi harus bijak dalam menyampaikan,” tegasnya.
Sebelumnya, Bupati Sumenep sempat melaporkan apa yang dilakukan AH ke Polres Sumenep. Namun, saat AH minta maaf, laporan itu dicabut oleh dia. Saat itu pula, Busyro menyampaikan pesan menyejukkan itu. (Abdus Salam)
