SURABAYA, lingkarjatim.com – Jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) di Jawa Timur mencapai 15,2 juta jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 1,2 juta jiwa dicoret sebagai penerima iuran.
“jumlah yang dicoret ini yang terbesar secara nasional,” kata Deputi BPJS Kesehatan Jatim, Handaryo, Senin (14/10/2019).
Meski demikian, kata Handaryo, ada 607 ribu orang menjadi peserta baru BPJS Kesehatan PBI. Artinya, hingga saat ini jumlah peserta PBI di Jatim total sebanyak 14,6 juta jiwa.
Ada pun alasan pencoretan, diantaranya data ganda, peserta yang sebelumnya tidak mampu menjadi mampu, dan peserta telah meninggal dunia.
“Sehingga hal ini perlu saya sosialisasikan terkait kontigensi peserta PBI yang telah dinonaktifkan,” kata Handaryo.
Setelah dihapus dan kemudian menambah peserta baru, Handaryo mengklaim kepesertaan BPJS Kesehatan di Jatim sudah relatif bagus, yakni mencapai 28,6 juta atau 72 persen dari sekitar 40,4 juta jumlah penduduk Jatim.
Sedangkan khusus kepesertaan PBI Jaminan Kesehatan di Jatim sebelumnya mencapai 15,2 juta orang. Kemudian PBIJK yang didaftarkan daerah sekitar 2,8 juta peserta.
“Jadi kepesertaan BPJS Kesehatan di Jatim sekarang turun menjadi 70,2,” ujar dia.
Handaryo berharap masyarakat peserta PBI yang sudah dikeluarkan, namun fakta di lapangan kondisinya memang belum mampu (miskin), segera melapor atau menghubungi kepada Dinas Sosial (Dinsos) setempat. (Amal Insani)
“Kalau pemdanya punya kuota untuk PBI Daerah, silahkan didaftarkan kembali menjadi peserta PBI Daerah. Tapi kalau pemdanya sudah tidak memiliki kuota, silahkan di data kembali oleh Dinsos untuk dimasukkan Data Terpadu Keseahteraan Sosial (DTKS), supaya nanti masuk ke dalam ketetapan Kemensos kembali,” kata Handaryo.
