Hoax menyebar tak kenal situasi. Di tengah-tengah duka atas wafatnya Presiden ke 3 RI BJ Habibie, sebuah hoax menyeruak di dunia maya.
Bunyinya kurang lebih begini: Habibie donorkan mata ke anaknya sebelum meninggal.
Kabar ini tak benar. Ilham Habibie, putra sulung BJ Habibie, telah mengklarifikasi bahwa ayahnya tak pernah mendonorkan matanya.
Hoax bermula dari persepsi, para pembuatnya rajin berasumsi tapi malas tabayyun atau verifikasi. Saya menduga, hoax ini muncul karena penampilan Thareq Habibie, anak bungsu BJ Habibie.
Sejak lama, Thareq menutup sebelah matanya dengan penutup ala-ala tokoh film ‘si buta dari gua hantu’. Menurut Ilham, sejak 12 tahun lalu, Thareq terpaksa menutup mata kanannya karena korneanya rusak.
Penyebabnya adalah glukoma. Menurut sebuah situs kesehatan, Glukoma adalah kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata.
Dan tekanan itu menyerang dan merusak kornea mata Thareq. Dan kornea yang rusak tak bisa diganti atau didonor dengan mata baru milik orang lain. Jadi tak mungkin BJ Habibie mendonorkan mata ke anaknya.
“Kalau istilah jaman now, kabar itu hoaks,” kata Ilham kepada tribunnews.com.
Baharudin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Tenggara dan wafat di Jakarta, dalam damai di usia 83 tahun. Sebelum menjadi Presiden RI ke 3, Habibie menjabat Menristek orde baru selama 20 tahun.
Dia kemudian diangkat menjadi Wakil Presiden ke 7 menggantikan Try Sutrisno. Ketika Soeharto mundur sebagai presiden pada 21 Mei 1998, BJ Habibie ditunjuk menggantikan posisi itu.
Selamat jalan pak Habibie, selamat terbang!