PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Ratusan massa, mereka gabungan petani dan gabungan 27 organisasi kepemudaan berunjuk rasa di depan Pendopo Buoati Pamekasan, Ronggosukowati, Senin (9/9/2019).
Mereka menuntut Bupati Pamekasan, Badrut Tamam, mundur dari jabatan karena tak bisa menepati salah satu janji politiknya menyejahterakan petani.
Saah satu Korlap Aksi, Iklal mengatakan murahnya harga tembakau menunjukkan Bupati Badrut sebagai pemangku kewenangan tertinggi tak berupaya menolong petani.
“Bupati dalam hal ini bapak H. Badrut Tamam tidak bisa menepati janji politiknya yakni untuk mensejahterakan para petani temabakau,” kata dia.
Ia menjelaskan, Pemkab Pamekasan sebenarnya telah menetapkan patokan harga minimal tembakau Rp 42 ribu perkilogram. Namun kenyataannya pabrikan rokok membeli dibawah ketentuan, yaitu berkisar antara Rp 30 hingga 34 ribu.
Iklal, menyayangkan bupati tidak bisa membuat pabrikan mematuhi ketentuan tersebut. “Petani susah hidupnya karena harga tembakau murah. Padahal harapan terbesar petani tembakau untuk menafkahi keluarga dengan layak,” ujar dia
Berikut 4 tuntutan pengunjuk rasa yang menamakan diri “Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Peduli Petani Tembakau Kabupaten Pamekasan”:
1. Pemerintah harus berpihak terhadap petani tembakau, bukan berpihak terhadap pemodal (Pabrikan).
2. Cabut semua regulasi tentang tata niaga tembakau yang tidak menguntungkan petani tembakau.
3. Ciptakan atau lahirkan regulasi baru tentang tata niaga tembakau yang menguntungkan terhadap petani tembakau.
4. Apabila bupati tidak mampu membuktikan visi-misinya untuk meningkatkan kesejahteraan petani tembakau melalui kebijakan pemerintah, maka sebaiknya mundur dari jabatannya.
(Supyanto Efendi)