SUMENEP, Lingkarjatim.com – Dua keris Pusaka Keraton Sumenep dan tujuh keris pusaka peninggalan leluhur Desa Aeng Tong-Tong dijamas di Bhuju’ Agung, Desa Aeng Tong-Tong, Kecamatan Saronggi, Sumenep, Jawa Timur, Minggu (08/09).
Wakil Bupati (Wabub) Sumenep, Achmad Fauzi dalam sambutannya mengatakan, Sumenep merupakan satu-satunya kabupaten di Jawa Timur yang memiliki keraton terawat hingga saat ini.
“Sumenep satu-satunya kabupaten di Jawa Timur yang memiliki keraton yang masih terawat sampai saat ini”, kata Fauzi.
Politisi PDI Perjuangan itu juga mengungkapkan, Sumenep merupakan daerah pengrajin keris terbaik di dunia. Hal itu sudah diakui oleh organisasi pendidikan, keilmuan, dan debudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yakni UNESCO.
“Sumenep memiliki pengrajin keris nomer satu di dunia. Di Sumenep pengrajin keris mencapai 650 empu. Ini sudah diakui Unesco,” lanjut ketua DPD PDI Perjuangan Sumenep itu.
Selama ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Sumenep berkomitmen untuk melestarikan keris. Hal itu dibuktikan dengan ditetapkannya Kabupaten Sumenep sebagai kota keris beberapa waktu lalu.
“Pemerintah memiliki komitmen dalam melestarikan keris, ini dibuktikan dengan ditetapkannya Sumenep sebagai Kota keris, serta Desa Aeng Tong-Tong sebagai desa keris,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, saat ini keris tidak hanya sebagai suatu warisan dan kebudayaan. Saat ini keris sudah menjadi sentra ekonomi masyarakat Sumenep, khususnya di Desa Aeng Tong-Tong.
Untuk itu, dia berharap pengrajin keris tetap berkembang. Dia juga berharap keris sebagai warisan leluhur dapat dilestarikan. “Keris sudah menjadi sentra ekonomi di Kabupaten Sumenep. Zaman boleh berganti, pengrajin Keris harus tetap abadi,” tukasnya. (ADVETORIAL)