BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kabupaten Bangkalan mengklaim suplai bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan tahun 2019 telah mencapai lebih 50 persen. Klaim ini disampaikan Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangkalan, Agus Sugiharto kepada Lingkar Jatim, Kamis (5/9).
“Sejak suplai perdana pada 23 Juli lalu, sampai hari ini masih terus berjalan,” kata dia, tanpa merinci desa mana saja yang sudah menerima dan belum menerima bantuan air bersih.
Menurut pria yang akrab disapa Agus ini, sistem distribusi air memakai sistem putaran arah jarum jam. Dalam sehari, rata-rata pengiriman sebanyak 4 mobil tangki sekali jalan. Dengan sistem itu, distribusi air ke desa-desa lebih merata, bahkan satu desa ada yang telah dua sampai tiga kali menerima droping air bersih.
“Droping air ini dilakukan sampai turun hujan. Tentu kalau anggarannya masih ada,” ujar dia.
Namun begitu, Agus berharap, kemarau tahun ini tidak berlangsung lebih lama. Sebab, kemampuan pemerintah juga terbatas. “kasian masyarakat karena air merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap dia.
Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut sebanyak 33 Desa di 9 kecamatan Kabupaten Bangkalan mengalami kekeringan. Rinciannya 7 Desa kategori kering langka dan sisanya 26 Desa kategori kering kritis. (Muhammad Iksan)