Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 30 Aug 2019 09:48 WIB ·

Dianggap Provokator Kericuhan, Ratusan Warga Papua Demo Kontras Surabaya 


Dianggap Provokator Kericuhan, Ratusan Warga Papua Demo Kontras Surabaya  Perbesar

Ratusan massa yang mengatasnamakan Keluarga Besar Masyarakat Melanesia (Maluku, NTT, dan Papua) saat menggelar aksi demo di kantor Kontras Surabaya

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Ratusan massa mengatasnamakan Keluarga Besar Masyarakat Melanesia (Maluku, NTT, dan Papua), menggelar aksi demo di kantor Kontras Surabaya, Jumat (30/8/2019). Mereka menduga Kontras Surabaya ikut campur dalam urusan Papua, sehingga menyulut emosi masyarakat Papua.

Selain berorasi, mereka datang dengan membawa poster yang bertuliskan “Kontras Stop Provokasi”, “Stop Provokasi Papua”, “Papua Cinta Indonesia”, “Masyarakat Papua di Surabaya Menolak Ikut Campur Kontras Dalam Urusan Papua”.

“Warga Papua penuh ketakutan, padahal warga Papua di Surabaya aman dan damai. Kami minta Kontras komitmen untuk menjaga NKRI,” kata salah satu warga asal Papua dalam orasinya.

Setelah berorasi di depan Kantor Kontras Surabaya, sejumlah perwakilan dari Keluarga Besar Masyarakat Melanesia Surabaya beraudiensi dengan pengurus Kontras Surabaya secara tertutup. Sekitar 20 menit kemudian, perwakilan massa keluar dari kantor Kontras.


“Saudara-saudara, Kontras menolak bersikap. Karena itu mari kita duduki kantor Kontras sampai mereka serius, komitmen menjaga NKRI. Kontras adalah provokator,” kata Kordinator Aksi, Irwan Marasabessy, saat berorasi.

Di dalam tuntutan tertulis yang mereka buat, menduga Kontras memprovokasi dengan menyampaikan kabar seakan-akan ada intimidasi dan pengusiran terhadap mahasiswa Papua di Jatim.


Pengunjuk rasa menyampaikan beberapa tuntutan. Salah satunya meminta agar Kontras Surabaya bertindak bijaksana dan mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam melihat masalah Papua di Surabaya.

Mereka juga minta supaya masalah Papua tidak ditunggangi dengan kepentingan politik dan asing, dan menolak Kontras Surabaya ikut campur dalam permasalahan Papua. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Kontras terkait perihal tersebut. (Mal/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Didampingi Ibundanya Menggunakan Pakaian Adat Papua Saat Wisuda, Deyanti : Saya Bangga Orang Mengenal Saya Bagian dari Indonesia

28 April 2024 - 19:31 WIB

Jelang Pilkada, PDIP Bangkalan Buka Pendaftaran Bacabup dan Bacawabup Bangkalan

28 April 2024 - 14:14 WIB

Ikut Pengajian Akbar Bersama Gus Iqdam, Wabup Sidoarjo Himbau Masyarakat Guyup Rukun Jelang Pilkada 2024

27 April 2024 - 18:34 WIB

Rekruitmen Panwascam Pilkada 2024, Bawaslu Bangkalan : Masih Menunggu Penilaian Bawaslu RI

27 April 2024 - 17:28 WIB

Gelar Wisuda Ribuan Mahasiswa, Rektor UTM: Proses Masih Panjang

27 April 2024 - 12:42 WIB

Apresiasi Launching Portal Satu Data Diskominfo, Pj Bupati Berharap Bangkalan Bisa Menjadi Smart City 

27 April 2024 - 10:27 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA