SURABAYA, Lingkarjatim.com – Pada HUT RI ke 74 sebanyak 5000 lebih peserta upacara dari unsur Dosen, Pegawai, dan mahasiswa baru UINSA memakan polopendem yakni makanan tradisional yang terdiri dari ketela, ubi dan kacang-kacangan yang sudah direbus.
Ahmad Muzakki Dekan FISIP mengatakan masyarakat sekarang sudah hidup di era revolusi industri 4.0 yang banyak distrupsi. Perayaan upacara dengan memakan polopendem ini ingin mengingatkan bahwa meskipun pencapaian diera modernitas sudah didapatkan sedemikian rupa tapi jangan lupa bahwa masyarakat bisa hidup karena menghirup udara atas kemakmuran Indonesia.
“Dengan memakan polopendem sebagai simbolik ucapan terima kasih kepada seluruh warga bangsa dan leluhur, karena polopendem ini khas Indonesia bukan barang impor mari kita song-song kemajuan Indonesia dengan tetap menginjakkan kaki kita pada aset dan potensi Indonesia,” katanya usai mengikuti upacara di Halaman Twin Tower UINSA, Sabtu (17/08/2019).
Ketua Dewan Pendidikan itu berujar Upacara ini penting untuk mengembalikan jati diri bangsa, bahwa kemerdekaan yang diperoleh Indonesia bukan karena pemberian melainkan dengan perjuangan.
“Upacara ini ingin mengembalikan ruh kebangsaan bahwa kita lahir karena perjuangan,” ujarnya.
Sementara itu Wahidah Siregar Wakil Rektor 1 UINSA berpesan pada mahasiswa agar nantinya jangan bermalas-malasan untuk belajar dan berproses sebagaimana fungsinya sebagai mahasiswa.
“Sedih kalau lihat anak malas-malasan. Orang tuanya sudah banting tulang, kenapa mereka malas-malas di sini,” ungkapnya.
Wahidah berharap dengan momentum 17 agustus ini mahasiwa baru yang akan memasuki perkuliahan di hari senin mendatang menyadari fungsinya sebagai mahasiswa dan terus belajar.
“Ayo usahakan untuk bergerak untuk belajar. Fondasi Islam dikuatkan, fondasi bahasa dikuatkan. Dan saya selalu mengatakan kampus itu sebuah proses bukan tujuan akhir. Tujuan akhir itu di masyarakat. Guru yang berhasil adalah anak didikannya lebih hebat dari dirinya,” pintanya. (Sul/Lim)