BANGKALAN, Lingkarjatim.com- Dengan mata berkaca-kaca usai melihat beberapa foto yang diperlihatkan oleh tim survei Pemuda Madura Bersatu (PMB) perihal seonggok gubuk di bawah rerimbunan bambu, Ketua PMB Sholeh Abdijaya Tampak menahan haru yang sangat dalam.
Dengan nada lirih, Sholeh berkata pada anggota PMB ‘Ya Allah, ini sudah sangat tidak layak huni, jangan ditunda, langsung garap bulan ini’.
Oleh sebab PMB langsung mengagendakan bedah rumah lagi meskipun jatah bedah rumah bagi masyarakat prasejahtera dari PMB bulan ini hingga akhir tahun 2018 sudah terjadwalkan semua.
“Seharusnya rumah ini kami bangun bulan Januari 2019. Karena bulan ini kami sudah mengalokasikan dana PMB untuk bedah rumah di Desa Saplasah dan Bangun jembatan di Desa Geger, tapi Bismillah, Keadaan yang urgen ini menuntut kami untuk berbuat lebih,” tegas pria yang gemar melakukan aksi-aksi sosial ini, Jumat (19/10/2018).
Gubuk itu adalah kediaman Bapak Satruman, warga dusun Glugur, Desa Jangkar, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan. Awalnya, sekitar satu tahun lebih lelaki sebatangkara yang saat ini berusia 75 tahun itu tinggal di bawah pohon bambu tanpa atap setelah rumah peninggalan orang tuanya rusak parah dan tidak bisa ditempati.
Namun warga di sekitarnya merasa prihatin dan sekitat 10 bulan lalu membuatkan gubuk sederhana dari bahan terpal seadanya sekedar untuk beristirahat agar tidak kepanasan dan kehujanan.
Bapak Satruman tidak mampu memperbaiki rumahnya yang sudah roboh karena penghasilan sehari-harinya sebagai tukang becak di pasar tanah merah hanya cukup buat biaya hidup saja. Apalagi sekarang ia sudah tidak bisa bekerja lagi karena mengidap penyakit hernia.
“Alhamdulillah sekitar 2 minggu yang lalu penyakit hernia beliau sudah dioperasi dengan dibantu Kepala Desa Jangkar,” tutur Zahri selaku koordinator PMB kecamatan Tanah Merah.
Pemuda Madura Bersatu mulai mengetahui keadaan Bapak Satruman berdasarkan laporan masyarakat, setelah disurvey ternyata keadaannya memang sangat memprihatinkan dan layak untuk dibantu.
Pada Kamis, 18 Oktober 2018 kemarin, PMB memulai pengerjaan rumah untuk Bapak Satruman dengan gotong royong bersama para pemuda desa, tokoh masyarakat, bahkan Kepala Desa Jangkar sangat antusias membantu proses penggarapan rumah sederhana tersebut.
“Kami merasa bangga atas kekompakan masyarakat setempat yang saling bahu membahu dalam membantu. Terima kasih kami sampaikan kepada Kepala Desa Jangkar yang sudah memfasilitasi kami untuk melakukan bhakti sosial ini. Semoga ke depan kita masih istiqamah dalam membangun rasa peduli untuk saling berbagi,” Ungkap Sholeh Abdijaya .(Atep/Lim)