SUMENEP, Lingkarjatim.com – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Sumenep secara resmi melantik Pengurus Komisariat (PK) PMII Universitas Wiraraja (UNIJA) masa bhakti 2018/2019, Kamis, (27/09). Pada pelantikan yang dilaksanakan di Graha Wahab Hasbullah itu, turut hadir pula sejumlah alumni PMII Unija.
“Dalam satu tahun kedepan, kami memiliki tekad untuk melalukan upaya perbaikan kaderisasi, jadi seluruh kader PMII UNIJA mulai saat ini harus mulai fokus terhadap job-job yang sudah dipersiapkan oleh pengurus Komisariat,” Ungkap Jhon, Ketua Komisariat PMII UNIJA.
“Nanti akan ada maping kaderisasi, kader yang ingin fokus terhadap pengembangan intelektual, nanti akan kami fokuskan dalam parlemen intelektual dibawah komando Ketua I yang memang menangani masalah kaderisasi, sedangkan yang ingin fokus dalam gerakan, jadi akan difokuskan pada parlemen jalanan (gerakan) di bawah komando ketua II,” Tambahnya.
Hal itu dilakukan, Menurut Jhon, agar Kader PMII UNIJA bisa menikmati indahnya berproses di PMII, agar setiap mahasiswa juga bisa mengetahui, bahwa PMII merupakan kampus kedua bagi mahasiswa, dan di PMII pula mahasiswa akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang sejatinya tidak didapatkan di bangku perkuliahan.
“Kami juga bertekad untuk memperbaiki proses distribusi kader di Kampus, khususnya di UNIJA, jadi Kader-Kader PMII UNIJA harus menempati pos-pos strategis di ormawa UNIJA, mereka harus menunjukkan bahwa Kader PMII dapat memberikan kontribusi positif terhadap kampus melalui kegiatan-kegiatan positif ormawa,” Tegasnya.
Dalam menjalankan fungsi mahasiswa sebagai agent of control sosial, Jhon mengatakan, bahwa PMII UNIJA akan menjadi mitra kritis bagi Pemerintah, Khususnya Pemerintah Kabupaten Sumenep, dan dirinya berjanji untuk menjadikan PMII UNIJA sebagai respresentasi gerakan mahasiswa di Sumenep.
“Sesuai dengan fungsi kami sebagai mahasiswa, jadi kami akan senantiasa mengawal setiap kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat, tidak hanya sampai disitu, kita juga dapat memberikan kontribusi positif bagi pemerintah agar setiap kebijakan yang diambil itu benar-benar untuk kepentingan rakyat, jadi kami tidak akan sekedar mengkritisi, tapi juga harus menghadirkan solusi sebagai mitra kritis pemerintah yang solutif,” Tukasnya. (Lam/Lim)