BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Fenomena masyarakat yang meminta-minta sumbangan atas nama lembaga ataupun tempat ibadah seperti masjid semakin marak.
Bahkan kemarin petugas kepolisian mengamankan pria asal Sumenep yang meminta sumbangan atas nama masjid di daerah Kecamatan Konang, Bangkalan.
Hal itu mendapat tanggapan dari ketua PCNU Bangkalan KH Makki Nasir. Menurutnya perbuatan minta-minta adalah perbuatan yang tidak terpuji, apalagi jika ditambah tipu-menipu, maka dosa yang didapat.
“Fenomena itu sebagai renungan kita bersama, khususnya bagi pemerintah,” ujar pria yang akrab disapa Ra Makki itu, Senin (3/9/2018).
Ra Makki mengatakan kendala utama yang menghambat kemampuan ummat melaksanakan penegakan agama baik itu ibadah kepada Allah maupun ibadah antar manusia adalah karena kemiskinan dan kelemahan di bidang ekonomi.
“Oleh karena itu maka sangat penting sekali untuk mengadakan gerakan penguatan ekonomi warga. Kelemahan ekonomi tersebut bermula dari lemahnya sumber daya manusia (SDM),” imbuhnya.
Sudah selayaknya menanamkan prinsip kepada masyarakat agar bermental kuat sebagai modal perbaikan sosial ekonomi. “Tentunya memperkuat sinergitas antara ulama, umaro, aparat keamanan untuk membangun masyarakat yang kuat,” jelasnya.
Masih menurut Ra Makki, kemiskinan tidak melulu karena tidak punya harta, tetapi juga miskin mental. Maka disinilah pentingnya sinergitas 3 komponen bangsa tersebut.
“Ulama membangun mentalnya, umaro atau pemerintah membangun fisik, aparat keamanan menjaga ketertiban dan keamanan,” ujarnya.
Untuk itu memaksimalkan dakwah di komunitas masyarakat yang meminta-minta sumbangan perlu di tingkatkan. Tentunya harus disertai regulasi atau peraturan yang mengikat untuk tidak meminta-minta lagi. “Karena ini menyangkut masyarakat luas,” tutupnya. (Zan/Lim)