SURABAYA, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas, membuka posko peduli korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Posko yang berlokasi di halaman Balai Kota Surabaya itu guna memfasilitasi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan kepada para korban.
Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya, Eddy Christijanto, mengatakan pembukaan posko tersebut sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian Pemkot Surabaya kepada para korban gempa. Posko tersebut didirikan sejak Minggu, setelah ada instruksi langsung dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Bu Risma dan kita tentunya sangat prihatin atas musibah yang menimpa saudara-saudara yang ada di Lombok NTB,” kata Eddy, saat meninjau langsung posko penyaluran bantuan korban gempa di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (6/8).
Gempa susulan berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) mengguncang Lombok Utara. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 82 orang meninggal dunia, ratusan orang terluka dan ribuan rumah warga mengalami kerusakan.
Kini, menurut Eddy, ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman serta aparat gabungan terus mengevakuasi dan melakukan penanganan darurat. Eddy mengaku telah berkoordinasi dan komunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB
“Ternyata banyak bangunan yang roboh dan rumah yang rata dengan tanah. Tentunya kami akan segera melakukan evaluasi bentuk bantuan kita dalam wujud apa nantinya,” ujarnya.
Dengan dibukanya posko penyaluran bantuan ini, Eddy berpesan kepada seluruh masyarakat Surabaya yang ingin mendonasikan bantuan bisa datang langsung ke halaman Balai Kota Surabaya.
Ia berharap kepada seluruh warga Surabaya, peduli membantu saudara-saudara yang tertimpa musibah bencana di Lombok NTB. “Bantuan bisa dalam bentuk wujud apapun, tidak harus uang. Kami siap untuk menerima dan siap untuk menyalurkan ke Lombok,” kata Eddy.
Eddy belum mengetahui kapan posko tersebut akan ditutup. Ia menarget posko itu dibuka hingga 10 hari kedepan.
“Dengan adanya bencana pada tanggal 29 Juli dan kemudian ada gempa susulan kemarin, kita target posko dibuka hingga 10 hari kedepan. Namun karena adanya bencana susulan, tentunya ini akan kita perpanjang, kami belum bisa menentukan waktunya sampai kapan,” ujarnya. (Mal/Lim)