Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 19 Jul 2018 06:10 WIB ·

Ini Kata Soekarwo Soal Tingginya Harga Telur di Pasaran


Foto penjual telur (sumber: istimewa) Perbesar

Foto penjual telur (sumber: istimewa)

Foto penjual telur (sumber: istimewa)

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Harga telur di pasaran Jawa Timur mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 28 ribu per kilogram dari yang semula Rp 13 ribu per kilogram. Gubernur Jatim Soekarwo menyebut melambungnya harga telur belakangan ini karena dipicu kenaikan ongkos produksi atau mahalnya harga pakan ternak.

“Naiknya harga telur dipasaran disebabkan oleh pakan ternak yang melonjak akhir-akhir ini. Kita itu makanan ternak kan masih impor dari Thailand. Kalau harga ternak naik, maka ongkos produksi itu otomatis naik juga,” kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya, di Surabaya, Kamis (18/7).

Menurut Pakde Karwo, harga impor pakan ternak sangat berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah. Mata uang dolar yang menguat saat ini terus membuat harga produksi melambung tinggi, sehingga harga telur ikut naik.

Pemprov pun saat ini tengah mencari solusi agar dapat menekan harga pakan ternak. Sehingga ongkos produksinya pun tidak ikut terus melambung. Diantaranya adalah dengan memperbanyak jagung di Indonesia.

“Jagung menjadi salah satu item dalam pakan ternak ayam. Karena makanan ternak tidak semuanya bisa diproduksi dari bahan kita. Jadi makanan ternak itu pasti ada kacang-kacangannya, ada juga dari unsur yang membentuk telur lebih besar,” katanya.

Terpisah, anggota Komisi B DPRD Jatim, Suhartono, mengatakan bahwa ada beberapa penyebab tingginya harga telur. Diantaranya karena naiknya harga BBM yang berimbas pada ongkos produksi juga terus membengkak, dan kemudian karena naiknya permintaan akibat banyaknya hajatan.

“Banyaknya kebutuhan pabrikan. Ada juga permainan, biasanya karena harga telur naik, sehingga untuk yang ditetaskan berkurang. Indukannya juga ikut berkurang,” kata Suhartono.

Politisi PKS ini pun menyarankan pemerintah turut serta dalam mengatur antara produsen telur dengan produsen ayam. Harus ada keseimbangan telur yang diperuntukkan dijual dengan ditetaskan, karena tida bisa hanya peduli pada satu pihak saja.

“Saat ini yang terpenting adalah menjaga harga bahan pakan ternak tetap stabil. Salah satu dari unsur bahan pakan ternak naik, maka harga yang lain bisa naik juga,” ujarnya. (Mal/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mantan Bupati Probolinggo Kembali Tersandung Kasus, Kali Ini Diduga Menerima Gratifikasi dan Pencucian Uang

2 May 2024 - 18:00 WIB

Beda Keterangan Pj Bupati dan Plt Kepala Disdag Bangkalan, Pedagang Pasar Ancam Demo Besar-besaran

2 May 2024 - 15:04 WIB

Ribuan Calon Mahasiswa Ikuti Seleksi UTBK UTM

30 April 2024 - 20:54 WIB

Pemerintah Sampang Dampingi Pelaku Usaha Kreatif

30 April 2024 - 16:23 WIB

Aneh, Disbudpar Bangkalan Tak Tahu Ada Pengembangan Bangunan Ruko di TRK

30 April 2024 - 11:31 WIB

Mendapat Apresiasi Sebagai Mahasiswa Berprestasi Saat Wisuda, Erlina Bagi 3 Tips Kiat Sukses untuk Mahasiswa

29 April 2024 - 20:21 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA