BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar acara Dies Natalis XVII, Kamis (12/7/2018).
Acara yang bertempat di Gedung Pertemuan UTM itu mengambil tema “UTM sebagai Perguruan Tinggi Berbasis Klaster, Siap Menjawab Revolusi Industri 4.0”.
Rektor UTM Moh Syarif dalam sambutannya mengatakan Revolusi Industri keempat merupakan satu kondisi yang tidak direncanakan tapi harus dihadapi.
“Ini hal yang tidak kita rencanakan tapi kita harus siap menghadapi,” ujarnya.
Oleh karena itu lanjutnya sejak tahun 2015 UTM telah melakukan inovasi terhadap beberapa produk unggulan Madura.
“Inovasi kita ada dua produk unggulan yaitu garam dan jagung,” imbuhnya.
Namun meski telah mempunyai inovasi produk unggulam Madura ia mengaku kesulitan untuk melakukan pengembangan lanjutan karena terkendala aturan.
“Berdasarkan aturan kita ini hanya boleh melakukan pengembangan mentok di riset tidak boleh komersialisasi,” jelasnya.
Oleh karena itu ia berharap agar peraturan tersebut dievaluasi kembali agar inovasi-inovasi yang dilakukan bisa lanjut dikembangkan.
“Apa gunanya kita berinovasi kalau hanya mentok di riset tidak bisa komersil,” katanya.
Syarif mengaku bahwa ia telah sering menyampaikan permaslahan tersebut di forum-forum nasional.
“Dua kali saya sudah menyampaikan ke Pak Menteri tentang hal itu,” tuturnya.
Dengan inovasi produk unggulan tersebut ia berharap bisa membantu masalah-masalah yang sedang dihadapi bangsa ini.
“Bayangkan dengan inovasi garam persoalan export garam bisa diatasi,” jelas pria asal Sampang itu. (Lim)