Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 6 Jul 2018 05:39 WIB ·

Ibu Kota Jadi Lahan Empuk Penghasilan Masyarakat Sumenep, Ini Alasannya


Sejumlah masyarakat Sumenep saat hendak berangkat ke Jakarta di terminal Arya Wiraja Sumenep Perbesar

Sejumlah masyarakat Sumenep saat hendak berangkat ke Jakarta di terminal Arya Wiraja Sumenep

Sejumlah masyarakat Sumenep saat hendak berangkat ke Jakarta di terminal Arya Wiraja Sumenep

SUMENEP, Lingkarjatim.com – Berdasarkan Perbup tahun 2017, Upah Minimum Kabupaten (UMK) di Kabupaten Sumenep terbilang cukup tinggi, yaitu Rp. 1.645.146. Hal itu bisa dibilang seiring dengan salah satu program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, untuk menciptakan 1.000 wirausahawan muda setiap tahun selama 5 (Lima) tahun.

Namun, disela-sela UMK yang dibilang cukup tinggi dan usaha pemerintah menciptakan wirausahawan muda, ada fenomena menarik yang terjadi pada masyarakat Sumenep, salah satunya masyarakat Sumenep berbondong-bondong untuk mengadu nasib keluar daerah, utamanya ke Ibu Kota, Jakarta.

Fenomena itu terjadi, lantaran masyarakat menilai, sampai hari ini di Sumenep sendiri masih minim lapangan kerja, serta penghasilan di Ibu Kota lebih menjanjikan, meskipun sekedar jualan dan jaga toko kelontong (pracangan).

“Kalau kita masih bertahan di Sumenep, apa yang bisa kita dapat? lapangan pekerjaan masih minim, meskipun UMK di atas satu juta limaratus, tapi faktanya rata-rata upah pekerja di Sumenep masih sekitar Rp. 600.000,” ungkap Maudidi, salah satu warga Sumenep yang bekerja di Jakarta sebagai penjaga toko pracangan, ketika dihubungi via telephone, Jum’at (06/07).

Hal senada juga disampaikan Moh. Saleh. S.Pd, bahwa penghasilan di Jakarta jauh lebih menjanjikan daripada penghasilan ketika dia bekerja di Sumenep, bahkan bisa meningkat hingga 5 kali lipat setiap bulannya.

“Sekarang saya akan ke Jakarta sudah ke-5 kalinya, setelah libur lebaran, semasa di Sumenep, penghasilan kita per bulan dibawah Rp. 1.000.000,-, Mas, tapi kalau di Jakarta, kita bisa meraup keuntungan sampai Rp. 5.000.000,- setiap bulan,” Tuturnya ketika ditemui di Terminal Arya Wiraraja Sumenep dan hendak berangkat ke Jakarta, bahkan Saleh juga memboyong keluarganya ke Jakarta.

Ketika hendak dimintai konfirmasi mengenai minimnya lapangan kerja dan fenomena tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumenep, Moh. Fadilah, tidak ada dikantornya, karena sedang tugas diluar, sehingga tidak bisa dimintai keterangan. (Lam/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mantan Bupati Probolinggo Kembali Tersandung Kasus, Kali Ini Diduga Menerima Gratifikasi dan Pencucian Uang

2 May 2024 - 18:00 WIB

Beda Keterangan Pj Bupati dan Plt Kepala Disdag Bangkalan, Pedagang Pasar Ancam Demo Besar-besaran

2 May 2024 - 15:04 WIB

Ribuan Calon Mahasiswa Ikuti Seleksi UTBK UTM

30 April 2024 - 20:54 WIB

Pemerintah Sampang Dampingi Pelaku Usaha Kreatif

30 April 2024 - 16:23 WIB

Aneh, Disbudpar Bangkalan Tak Tahu Ada Pengembangan Bangunan Ruko di TRK

30 April 2024 - 11:31 WIB

Mendapat Apresiasi Sebagai Mahasiswa Berprestasi Saat Wisuda, Erlina Bagi 3 Tips Kiat Sukses untuk Mahasiswa

29 April 2024 - 20:21 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA