SURABAYA, Lingkarjatim.com – Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengecek seluruh jembatan nasional yang di Jatim. Ini bertujuan agar kejadian seperti ambruknya Jembatan Widang tidak terulang.
“Saya sudah kirim surat ke Menteri PU, isinya bahwa semua jembatan yang ditangani pusat yang ada di Jatim harus dicek,” kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya, (21/4).
Tak hanya jembatan lama, Pakde Karwo juga berharap Kementerian PU juga mengecek kondisi jembatan yang baru dibangun. Ini menyusul ambruknya jembatan tol baru di Manado baru-baru ini.
“Jadi semua jembatan baik yang sudah lama atau yang masih baru, harus dicek,” ujarnya.
Tak hanya itu, Pakde Karwo juga mengusulkan agar seluruh jembatan timbang diaktifkan kembali untuk mengontrol tonase muatan truk besar. Selama ini jembatan timbang di Jatim sudah banyak yang tidak aktif.
“Jembatan timbang harus diaktifkan lagi. Hasil analisa pak Kapolda benar bahwa jembatan timbang harus diaktifkan,” katanya.
Jembatan Widang adalah jembatan yang melintas di atas sungai Bengan Solo, penghubung Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, dengan Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, ambruk sekitar pukul 10.45 WIB, pada Selasa, 17 April 2018.
Saat kejadian, ada 1 dum truk muat limbah smelter, 2 truk muat pasir, dan 1 unit kendaraan roda sedang melintas di jembatan kembar tersebut. Akibatnya, satu orang tewas setelah terjebak di dalam truk yang ikut terjun ke Sungan Bengawan Solo.
Jembatan itu merupakan akses utama penghubung Kabupaten Tuban dan Lamongan. Saat ini, para pengguna jalan harus memutar melalui jalur Brondong Pantura jika ingin ke Tuban atau sebaliknya ke Lamongan. (Mal/Lim)