Sementara itu, Gus Miftah mengungkapkan, kedatangannya ke Madura sebagai bentuk jawaban framing yang kurang menarik di luar sana tentang Madura.
Ternyata menurutnya, Madura tidak seperti yang diframmingkan di luar. Madura, kata dia, adalah suatu daerah yang sangat dinamis, terbuka tanpa harus melupakan warisan para leluhur.
“Madura sangat dinamis, tentunya ini akan membawa berita baik untuk Bangsa Indonesia. Jika ada yang bilang orang madura diragukan keNKRIannya, itu salah. Madura sangat NKRI dan sangat Merah Putih,” katanya usai tausiyah.
Selain itu, Gus Miftah juga mengatakan, kehadirannya juga memberikan motivasi, kiat-kiat, dan informasi kepada para lora agar mampu tetap eksis di era media sosial tanpa harus menghilangkan kultur pesantren.
“Hari ini mungkin saya yang lebih banyak berkecimpung di media, ketemu dengan mereka membagikan informasi bagaimana di era digital ini kita bisa tetap eksis tanpa harus menghilangkan kultur pesantren,” ucapnya. (Moh Iksan/Hasin)