SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Puluhan aktivis yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sidoarjo menggelar aksi unjuk rasa di depan Pemkab, Senin (30/12/2019).
Aksi demonstrasi mereka kali ini sebagai bentuk refleksi akhir tahun kinerja pemerintah kabupaten sidoarjo yang dinilai gagal bersinar, karena banyak agenda pembangunan yang belum terealisasikan.
Salah satu tuntutan para mahsiswa itu, terkait Pembangunan RSUD Wilayah Barat yang harus dibangun dengan APBD, bukan dengan Skema KPBU, Masalah Kemacetan, Pengelolaan sampah, revitalisasi Aset dan lain sebagainya.
Kordinator Aksi Haidar Wahyu, menyampaikan, mengacu pada RPJMD pemerintah Kabupaten Sidoarjo, masih banyak program yang belum diselesaikan.
“Sidoarjo memang beberapakali mendapat penghargaan, tapi kenyataannya masih banyak problem mendasar, seperti banjir, kemacetan dan kesehatan,” kata
Lebih lanjut, Haidar menambahkan, Pembangun Frontage Road (FR) dari waru-gedangan wajib segera diselesaikan, karena kemacetan menjadi salah satu akar permasalahan di Sidaorjo.
“APBD Sidoarjo adalah tertinggi ketiga di Jawa Timur, artinya kalau hanya membangun FR dan RSUD saya rasa sangat mampu, ngapain sampai sekarang masih belum selesai,” tegas Haidar.
Aksi Aktivis PMII ini ditemui oleh Ainur Rahman asisten 1 Pemkab Sidoarjo, pihknya berjanji akan menyampaikan aspirasi para mahasiswa kepada pihak terkait.
“Saya sampaikan permohonan bapak Bupati dan Wabup, karena tidak bisa menemui adek-adek mahasiswa, tapi saya tetap akan sampaikan apa yang menjadi tuntutan dari mahasiswa ini,” terangnya. (Imam Hambali).