2019
Desember 2019 kembali terulang, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan mendapat laporan dari warga yang menemukan sisa limbah medis berserakan di aliran anak Sungai Desa yang sama dengan Sebelumnya yaitu desa Bilaporah, Socah Bangkalan.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan H Sudiyo langsung melakukan sidak ke TKP.
“Itu sebabnya, begitu ada informasi temuan sisa limbah medis dibuang sembarangan di aliran anak Sungai Bilaporah, kami langsung turun melakukan sidak di lokasi temuan,” ucapnya.
Dari hasil investigasi tersebut pria yang akrab dipanggil Yoyok itu belum bisa memastikan oknum dari institusi kedinasan mana yang lalai dan membuang limbah B-3 alias sisa sampah medis itu dengan tidak sebagaimana mestinya.
Pada saat itu dirinya mengaku akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk bisa mengetahui pelakunya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya mengakui bahwa sejauh ini penanganan limbah B-3 atau limbah medis, memang belum optimal. Sebab waktu itu baik dinkes maupun 22 puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan, masih menggunakan jasa pihak ketiga untuk menangani limbah B-3 medis.
“Dalam konteks ini, kami menggunakan jasa OT PRIA (Putra Restu Ibu Abadi). Tetapi, saya rasa tak mungkin jika mereka melakuan hal yang tidak benar. Apa lagi membuang limbah B-3 sebarangan. Sebab mereka amat paham bagaimana mengangani sampah medis,” paparnya.
2021
Juli 2021 Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangkalan menemukan limbah medis di sejumlah Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di Kabupaten Bangkalan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh kepala bidang pengelolaan sampah dan limbah B3 DLH Bangkalan, Yudistiro. Menurutnya, limbah medis itu ditemukan di tiga TPS, yakni TPS depan pasar Bangkalan, Pangeranan dan Morkembang.
“Banyak di TPS-TPS limbah medis itu, padahal itu tidak boleh,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, pihaknya sudah mengirimi surat kepada dinas kesehatan dan kecamatan agar tidak membuang limbah medis di TPS, karena itu berbahaya.
“Limbah medis itu kan membawa penyakit, kalau pekerja kami kena penyakit bagaimana,” tambahnya.
Dia berharap pihak dinkes Bangkalan segera menindaklanjuti kejadian tersebut agar para pelaku medis tidak membuang limbah medisnya ke TPS.
“TPS itu kan tempat pembuangan sampah untuk rumah tangga, sedangkan limbah medis butuh penanganan khusus,” tegasnya.