Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Semenjak menjabat sebagai anggota Komisi V DPR RI dari dapil XI Madura, H Syafiuddin Asmoro tiada henti-hentinya menyuarakan aspirasi masyarakat pulau Madura.
Hal tersebut dilakukan baik didalam waktu sidang maupun saat rapat dengar pendapat dengan berbagai mitra kerjanya di pemerintahan.
Hingga akhirnya beberapa proyek infrastruktur berhasil diakomodir oleh pemerintah, salah satunya adalah proyek pelebaran jalan nasional dan pembangunan saluran air.
Syafiudin Asmoro mengatakan bahwa saluran air atau drainase penting untuk dibangun agar tidak terjadi genangan sehingga jalan yang sudah dibangun tidak cepat rusak.
“Ini sengaja saya minta untuk dibuatkan saluran air agar tidak terjadi genangan, biar jalannya tidak cepat rusak,” ucapnya saat melakukan kunjungan spesifik perseorangan ke lokasi pembangunan saluran air di sepanjang jalan akses jembatan Suramadu, Rabu (23/11/22).
Menurutnya kunjungan ke lokasi ini dilakukan dalam rangka melihat langsung progres dan kwalitas pekerjaan proyek tersebut.
“Saya sengaja datang langsung untuk mengecek pengerjaan proyek ini, alhamdulilah sudah selesai dan hasilnya bagus,” tuturnya sambil melihat hasil dari pembangunan saluran air tersebut.
Syafi sapaan akrabnya meminta kepada satuan kerja (Satker) pelaksana proyek pembangunan drainase di sepanjang jalan akses Suramadu tersebut untuk membersihkan dan merapikan beberapa semak dan ranting pohon yang mengganggu agar lebih memperindah pemandangan.
“Jadi kasian masyarakat pengguna jalan, jadi pohon-pohon yang mengganggu minta tolong dirapikan,” mintanya.
Ketua DPC Partai PKB kabupaten Bangkalan tersebut juga menjelaskan bahwa proyek pembangunan drainase ini merupakan program padat karya yang dilakukan oleh masyarakat langsung dengan pekerja lokal sekitar area pembangunan.
Herlambang zulfikar selaku ketua satuan kerja pembanguan drainase tersebut mengatakan bahwa pembangunan drainase tahun anggaran 2022 ini sudah selesai dikerjakan sejak bulan September lalu.
“Untuk tahun ini pembangunan drainase sepanjang 1,8 kilo miter, Dan memang sudah mulai bulan September kita selesai,” ucapnya kepada media lingkarjatim.com.
Bangunan drainase dengan total anggaran sebanyak 3 Miliar tersebut di swakelola kan sebagai program padat karya dengan memperkrjakan sebanyak puluhan ribu pekerja lokal.
“Padat karyanya kita manfaatkan penduduk lokal, sebanyak 10 ribu, kita koordinasinya dengan klebun-klebun setempat, masing-masing wilayah kita hubungi klebun untuk mencari pekerja-pekerja tersebut dan mereka yang mengerjakan,” tuturnya.
Herlambang pun mengatakan hasil pekerjaan pekerja lokal juga bagus serta tidak kalah dengan kwalitas pekerjaan pekerja dari luar.
“Kalau hasil dari pantauan pekerjaan sih tidak jelek lah ya, seperti teman-teman lihat sendiri, bahwasanya pekerjaan teman-teman lokal sini kalau kita arahkan ternyata bisa bagus juga,” pungkasnya.
Hingga saat ini, bangunan drainase tersebut masih dalam waktu pemeliharaan pihak pemilik proyek. (Hasin)