SURABAYA, Lingkarjatim.com – Baru pertama kalinya tambahan kasus positif virus korona (covid-19) di Jawa Timur meningkat signifikan. Hari ini ada tambahan 502 menjadi 2.942 orang positif covid-19, per 20 Mei 2020.
“Dari jumlah itu ada 2.2.62 pasien masih dirawat,” kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis malam, 21 Mei 2020.
Dari 502 tambahan baru itu, Kota Surabaya masih menduduki daerah dengan penyumbang kasus terbanyak, yakni 311 orang. Disusul 57 tambahan baru di Kabupaten Sidoarjo, 31 di Kabupaten Probolinggo, dan 27 kasus di Kabupaten Gresik.
Lalu empat kasus baru di Kabupaten Nganjuk, tiga di Kota Malang, dua kasus masing-masing di Kota Pasuruan, Kota Batu, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Bojonegoro. Serta satu kasus masing-masing di Kabupaten Magetan, Kabupaten Tuban, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kota Blitar, dan Kota Probolinggo.
Kemudian, terdapat 10 pasien yang baru sembuh di Jatim, yaitu tiga dari Kota Surabaya, dua orang masing-masing tambahan di Kabupaten Magetan, dan Kota Probolinggo, serta satu orang masing-masing di Kabupaten Nganjuk, Sidoarjo dan Bangkalan. “Sementara ini total pasien yang terkonfirmasi negatif atau sembuh di Jatim sebanyak 413 orang, atau setara 14,04 persen,” ujarnya.
Sementara pasien meninggal dunia akibat covid-19 bertambah 15 orang. Rinciannya, 10 pasien dari Kota Surabaya, dan dua pasien masing-masing dari Kabupaten Gresik, Sidoarjo, serta satu orang di Kabupaten Pasuruan. “Sehingga ada 258 total pasien meninggal dunia akibat covid-19 di Jatim, atau setara 8,77 persen,” katanya.
Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) juga bertambah menjadi 5.267 pasien. Dari jumlah itu, sebanyak 2.296 pasien masih dalam pengawasan, 2.456 pasien sudah selesai diawasi, dan 515 pasien meninggal dunia. Orang dalam pemantauan (ODP) juga bertambah menjadi 23.271 orang. Rinciannya, sebanyak 3.989 orang masih dipantau, 19.190 orang sudah selesai dipantau, dan 92 orang meninggal dunia.
“Kami minta kepada masyarakat agar tetap di rumah, jangan berkerumun. Apalagi ini menjelang lebaran, identik banyak masyarakat belanja baju baru buat lebaran,” pungkasnya. (Amal Insani)